Penggunaan Limbah Tiang Pancang Sebagai Agregat Kasar Pada Pembuatan Beton Mutu Normal Dengan Variasi Faktor Air Semen
Abstract
Pesatnya perkembangan dunia industri konstruksi sebanding dengan semakin menipisnya agregat alam yang tidak dapat diperbaharui. Pemanfaatan beton daur ulang digadang menjadi salah satu alternative yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan semakin berkurangnya agregat alam yang tidak dapat diperbaharui. Adapun pemanfaatan limbah beton bukan hanya dapat mengatasi masalah lingkungan tetapi dapat memberikan nilai ekonomis suatu limbah konstruksi serta salah satu upaya dalam pelestarian sumber daya alam. Penelitian ini akan menggunakan limbah tiang pancang yang berasal dari pembangunan gedung Graha Unesa dengan mutu K-500 sebagai pengganti agregat kasar. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah faktor air semen. FAS yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,34, 0,36, 0,38, 0,40, dan 0,42. Kuat tekan rencana adalah 25 Mpa dan diuji pada umur 7, 14, 21 dan 28 hari. Benda uji berbentuk silinder dengan ukuran 20 cm x 10 cm. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa semakin tinggi variasi FAS maka semakin tinggi pula nilai kuat tekan beton. Pada penelitian ini diperoleh kuat tekan dari variasi FAS 0,34, 0,36, dan 0,38 tidak memenuhi kuat tekan yang direncanakan sebesar 25 MPa. Tabel 4.1.4 PBI 1971 mengatakan bahwa pada umur 28 hari kuat tekan beton minimal harus sama dengan kuat tekan rencana, namun dalam kategori tersebut semen yang digunakan merupak tipe semen biasa sedangkan tipe semen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe portland pozzolan cement sehingga patokan perbandingan tersebut tidak dapat diterapkan dalam penelitian ini.
Kata kunci : Limbah tiang pancang, faktor air semen, kuat tekan beton.