Pemanfaatan Limbah Polyethylene Terepthalate (PET) dengan Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) Pada Pembuatan Laston WC
Abstract
Polyethylene Terepthalate (PET) adalah sejenis plastik yang digunakan sebagai bahan utama untuk botol minuman. Pemanfaatan sampah plastik dapat dilakukan dengan memanfaatkannya sebagai bahan tambahan pada campuran laston WC dengan teknik basah dan kering (Suroso, 2008). Negara-negara Uni Eropa mengawasi sampah plastik yang dimanfaatkan dengan tiga cara berbeda termasuk menggunakan kembali 30%, mengubah plastik menjadi energi sebesar 40% dan sisanya ditutup (tempat pembuangan akhir) sekitar 30%. Dimana 7% dari semua sampah plastik bekas terbuat dari wadah PET atau yang mungkin bisa dibandingkan dengan 3,7 juta ton di tahun 2018 (Karl-H. Foerster, 2018). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemakaian limbah plastik PET pada campuran laston WC dengan RAP sebagai agregat.Tahapan penelitian ini terdiri dari pengujian ekstraksi material, total dan sifat aspal, pengujian analisa saringan untuk amplop evaluasi campuran, dan pengujian Marshall. Hasil penelitian ini yaitu Pengaruh penambahan material RAP pengganti fraksi ukuran 10-15 mm dengan komposisi sebesar 21%, Agregat Medium 5-10 mm sebesar 32%, Agregat halus 0- 5 mm sebesar 45% masuk kedalam persyaratan amplop gradasi untuk lapisan aspal beton AC-WC. Nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) dalam campuran aspal panas AC-WC pada RAP paling optimal sebesar 5,25%. Variasi penambahan Polyethylene Terepthalate (PET) paling optimum ada pada kadar penambahan sebesar 1,7%. Penentuan berdasarkan pengujian Marshall dengan menggabungkan nilai VIM, VMA, VFA, Stabilitas, Flow dan Marshall Quotient (MQ).