Pengaruh Variasi Jarak antar Baut Sambungan Pada Kuat Lentur Balok Bambu Petung Laminasi

  • Wira Ari Sumantri Unesa

Abstract

ABSTRAK

PENGARUH VARIASI JARAK ANTAR BAUT SAMBUNGAN PADA KUAT LENTUR BALOK BAMBU LAMINASI

 

Wira Ari Sumantri

 

Baut merupakan salah satu alat pengekang yang digunakan untuk menyusun sambungan kayu. Sambungan dapat dikategorikan bagian yang sangat lemah sehingga seringkali terjadi kegagalan atau mengalami kerusakan struktur yang disebabkan kegagalan sambungan. Kegagalan sambungan terjadi akibat adanya rusak atau pecahnya kayu dan terjadi pembengkokan pada baut serta lendutan yang sudah melewati nilai toleransi. Berdasarkan PKKI 1961 jarak minimum antar baut pada satu baris adalah 4D.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi jarak antar baut pada kuat lentur balok bambu petung laminasi serta kekakuan batang yang dihasilkan pada setiap variasi jarak antar baut. Metode penelitian ini menggunakan Metode uji lentur two point loading. Variasi jarak antar baut sambungan balok bambu petung yang digunakan yaitu 60 mm, 80 mm, dan 100 mm.

Hasil penelitian menunjukkan variasi jarak antar baut mempengaruhi beban maksimum yang dihasilkan, semakin panjang jarak antar baut semakin besar beban maksimum yang dihasilkan. Ditinjau dari kuat lentur dan nilai kekakuan pada lendutan izin ,maka variasi jarak antar baut 100 mm menghasiilkan nilai kekakuan terbear yakni 533,31 N/mm serta kuat lentur terbesar yakni 21,63 MPa. Dengan demikian semakin besar nilai kekakuan akan semakin besar kuat lentur yang dihasilkan balok bambu laminasi.

 

 

Kata kunci: bambu laminasi, kekakuan, kuat lentur

Published
2021-07-12
Section
Articles
Abstract Views: 28
PDF Downloads: 0