PENGARUH PENAMBAHAN KAOLIN PADA PEMBUATAN MORTAR GEOPOLIMER BERBAHAN DASAR ABU TERBANG DAN ABU SEKAM PADI PADA KONDISI NaOH 12 MOLAR

  • Febila Ech Santy Universitas Negeri Surabaya

Abstract

Beton merupakan salah satu bahan material konstruksi dengan bahan penyusun yaitu campuran agregat kasar, agregat halus dan semen. Penggunaan semen dalam beton adalah salah satu sumber pencemaran lingkungan yang cukup berat karena dalam proses pembuatan semen memerlukan energi dengan suhu yang cukup tinggi sehingga menghasilkan gas emisi karbon yang cukup tinggi. Akibat permasalahan tersebut, perlu adanya solusi serta inovasi terkait bahan material pengganti semen yang bersifat ramah lingkungan. Mortar geopolimer merupakan salah satu inovasi yang saat ini banyak dikembangkan sebagai alternatif dalam upaya mengurangi penggunaan semen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan kaolin pada mortar geopolimer berbahan dasar abu terbang dan abu sekam padi pada kondisi NaOH 12 molar ditinjau dari kuat tekan dan porositas mortar. Rasio penggunaan abu terbang terhadap abu sekam padi yang digunakan yaitu 50% : 50% dengan penambahan kaolin dalam rentan 10% sampai 80%. Aktivator yang digunakan adalah sodium silikat (Na2SiO3) dan sodium hidroksida (NaOH) dengan perbandingan SS/SH = 2. Hasil penelitian didapatkan kuat tekan optimum pada usia 28 hari yaitu pada mix design 6 dengan presentase material yang digunakan yaitu 50% abu terbang, 50% abu sekam padi dan 50% kaolin mecapai rata-rata 23,58 MPa. Porositas terendah didapatkan pada mix design 6 dengan hasil presentase mencapai 10,15%. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan penambahan kaolin pada mortar geopolimer dapat menghasilkan kuat tekan yang cukup tinggi dan porositas yang rendah.

Kata Kunci: mortar geopolymer, abu terbang, abu sekam padi, kaolin, kuat tekan, porositas

Published
2024-03-19
Section
Articles
Abstract Views: 9
PDF Downloads: 0