HUBUNGAN ANTARA KETIDAKRATAAN JALAN DENGAN BIAYA PEMELIHARAAN PADA JALAN KOLEKTOR DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

  • Muhammad Andyko Romeo Dio Sadewa Universitas Negeri Surabaya

Abstract

Abstrak

Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki panjang ruas jalan nasional 934,55 km, yang terbagi menjadi 2 yaitu, jalan arteri primer 510,48 km dan jalan kolektor primer 424,07 km (PUPR, 2015). Dimana, setiap segmen jalan memiliki beberapa ruas jalan dengan kondisi rusak ringan, sedang atau berat dan kerusakan-kerusakan tersebut banyak terdapat pada jalan kolektor. Maksud dari penelitian ini adalah mencari hubungan antara ketidakrataan jalan dengan biaya pemeliharaan jalan untuk memperkirakan estimasi kebutuhan biaya pemeliharaan pada jalan kolektor yang berada di Nusa Tenggara Barat. Variasi biaya pemeliharaan menurut kondisi ketidakrataan jalan dengan metode IRI, didapatkan angka kerusakan 3,2 – 3,9 dengan biaya per m3 Rp. 678.365,00 – Rp. 812.468,00, untuk kerusakan dengan angka 4,2 – 7,0 didapatkan biaya per m3 Rp. 824.899,00 – Rp. 1.053.588,00, untuk kerusakan dengan angka 8,7 – 9,2 didapatkan biaya per m3 Rp. 1.110.437,00 – Rp. 1.601.170,00. Model numerik hubungan antara biaya pemeliharaan dan nilai IRI didapatkan 3 (tiga), yaitu: berdasarkan regresi linier sederhana dengan persamaan y = 96398x + 409706, serta R2 = 0,8315, berdasarkan regresi eksponensial dengan persamaan y = 543480e0,0961x, serta R2 = 0,8461, dan berdasarkan regresi logaritmik dengan persamaan y = 528695ln(x) + 64363, serta R2 = 0,7931. Hubungan yang memiliki nilai koefisien determinasi (R2) terbesar adalah regresi eksponensial yaitu 0,8461, dan hal ini menyiratkan bahwa tingkat kerusakan memberikan hampir semua data yang diharapkan untuk mengantisipasi biaya pemeliharaan.

Kata Kunci: Ketidakrataan Jalan, Biaya Pemeliharaan Jalan, International Roughness Index (IRI).

Published
2024-04-30
Section
Articles
Abstract Views: 6
PDF Downloads: 0