PENGARUH WATER SOLID RATIO PADA MORTAR GEOPOLIMER YANG MENGGUNAKAN KAOLIN DAN KAPUR SEBAGAI BAHAN DASAR PADA KONDISI 12 MOLAR NaOH
Abstract
Semen menjadi salah satu material penyusun beton paling penting. Beton sendiri adalah salah satu elemen dalam pembangunan infrastruktur yang paling sering digunakan. Sektor produksi semen merupakan sektor industri yang tidak ramah lingkungan yang disebabkan oleh proses pembakarannya pada suhu yang sangat tinggi dan menyebabkan gas buang. Geopolimer menjadi salah satu pilihan alternatif yang digunakan untuk mengurangi penggunaan semen yang mana hal ini juga akan mengurangi jumlah emisi karbon gas buang. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh water solid ratio pembuatan mortar geopolimer dengan berbahan dasar kaolin dan kapur pada kondisi 12 molar NaOH. Rasio water solid menggunakan 0,25 dan bertambah dalam rentang 0,05 hingga mencapai rasio 0,55. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi secara pastisipatif dimana peneliti terlibat secara langsung selama kegiatan penelitian dan mengamati secara langsung. Dari penelitian ini, hasil yang didapatkan kuat tekan paling tinggi ada pada benda uji mortar geopolimer mix design dengan rasio w/s 0,55 berusia 28 hari dengan nilai kuat tekan rata-rata mencapai 4,021 MPa.
Kata Kunci: beton, mortar geopolimer, water solid ratio, kaolin, kapur, kuat tekan.