PENGARUH PENGGUNAAN KAPUR SEBAGAI BAHAN SUBTITUSI KAOLIN PADA MORTAR GEOPOLIMER DENGAN NaOH 8 MOLAR
Abstract
Kondisi perkembangan konstruksi yang sangat pesat, berdampak pada pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur di Indonesia tidak lepas dari penggunaan beton. Bahan material dalam pembuatan beton salah satunya semen, namun bukan beton saja yang menggunakan semen pada mortar. Semen berfungsi sebagai perekat yang mengandung kalsium dan aluminium silika. Proses produksi semen sangat mencemari lingkungan. Akibat permasalahan tersebut, maka diperlukan material pengganti yang bersifat ramah lingkungan. Mortar geopolimer merupakan salah satu inovasi yang saat ini banyak dikembangkan sebagai alternatif, sebagai upaya mengurangi penggunaan semen. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan kapur sebagai bahan subtitusi kaolin pada mortar geopolimer menggunakan NaOH 8 Molar yang ditinjau dari kuat tekan mortar geopolimer. Rasio subtitusi kapur 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, dan 30%. Senyawa aktivator yang digunakan adalah sodium silikat dan sodium hidroksida, dengan perbandingan Sodium silikat/Sodium Hidroksida 3,5 ; w/s 0,45. Metode yang digunakan adalah eksperimen pendekatan secara kuantitatif, teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi dimana peneliti terlibat langsung dalam penelitian. Hasil penelitian didapatkan kuat tekan terkuat pada usia 28 hari yaitu 2,950 MPa pada mix design 3 dengan persentase material yaitu 10% kapur : 90% kaolin. Perawatan benda uji menggunakan suhu ruang. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan subtitusi kapur menghasilkan kuat tekan terkuat pada mortar geopolimer.
Kata Kunci : kuat tekan, kaolin, kapur, mortar geopolimer.