Kajian Optimasi Pembagian Air Berdasarkan Alokasi Debit Daerah Irigasi Mrican Kanan Kabupaten Jombang (Studi Kasus Saluran Sekunder Melik)
Abstract
Salah satu daerah irigasi untuk mengatur alokasi sumber daya air di wilayah Sungai Brantas adalah Saluran Sekunder Melik terletak pada wilayah pengamatan UPT Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang Jawa Timur saluran sekunder ini memiliki luas lahan persawahan potensial seluas 2.974 Hektar pada tahun 2023. Perkembangan Saluran Sekunder Melik saat ini mengalami banyak perubahan yaitu alih fungsi lahan yang tidak terkendali dan lamanya musim kemarau mengakibatkan berkurangnya ketersediaan air. Akibat masalah tersebut perlu dilakukan penelitian mengenai optimalisasi lahan pertanian yang bertujuan untuk menghitung ketersediaan debit air, merencanakan pola tanam, merencanakan luas lahan optimal dan besarnya keuntungan maksimum yang didapat. Penelitian ini menggunakan metode deksriptif kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan metode survei dan permohonan data pada dinas terkait. Analisis debit andalan menggunakan metode tahun dasar (basic year) dan perhitungan optimasi luas lahan menggunakan program bantu QM For Windows V5. Hasil penelitian didapatkan perhitungan ketersediaan air untuk debit andalan 80 %, didapatkan nilai terendah sebesar 221 lt/dt pada Oktober Periode I, sedangkan untuk nilai tertinggi sebesar 1.345 lt/dt pada Juli Periode I. Pada kondisi pola tanam eksisting untuk neraca airĀ didapatkan hasil yaitu 42% kebutuhan air terpenuhi (surplus) dan 58 % kebutuhan air tidak terpenuhi (defisit). Ketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan pola tanam masih terbilang belum mencukupi sehingga harus menggunakan tambahan pompa air untuk memenuhi kebutuhan pola tanam. Luas lahan optimal terletak pada pola tanam alternatif 5 dengan rincian musim tanam I padi 1.520 hektar, kedelai 737 hektar, tebu 717 hektar ; musim tanam II padi 2257 hektar, tebu 717 hektar ; musim tanam III padi 591 hektar, kedelai 1.666 hektar, tebu 717 hektar dengan pendapatan sebesar Rp. 426.869.642.680 sebelum penambahan pompa dan setelah penambahan pompa pendapatan sebesar Rp. 427.651.900.000 selama 1 tahun atau 1 musim pola tanam.