SISTEM SANITASI DAN KUALITAS AIR SUMUR DANGKAL DI KABUPATEN SUMENEP

  • BAMBANG SASMITO

Abstract

Pertambahan penduduk kawasan perkotaan di Kabupaten Sumenep memberikan konsekuensi dampak berupa peningkatan kebutuhan lahan untuk perumahan dan permukiman. Pemenuhan air bersih di perumahan secara umum berasal dari air permukaan dan air bawah tanah. Masalah yang berkembang dikemudian hari, pembangunan rumah tipe kecil kurang memperhatikan kondisi sistem sanitasi dan kualitas air bersih yang baik, sehingga perlu dilakukan kajian tentang sistem sanitasi dan kualitas air. Tujuan dari penelitian adalah mengidentifikasi sistem sanitasi dan kualitas air sumur dangkal di Kabupaten Sumenep khususnya bagi rumah tipe kecil (luas kurang dari 100 m2).

Metode analisis dilakukan dengan cara membandingkan data hasil observasi dan hasil uji laboratorium terhadap standar baku mutu air kelas A (standar bahan baku air minum). Teknik analisis data yang digunakan adalah uji tanda (sign test). Lokasi pengamatan dilakukan di Perumnas Giling dan Perum Mutiara Harum Kalimook. Penentuan sejumlah titik sampel menggunakan teknik Purposive Sampling.

Berdasarkan hasil analisis uji tanda, kualitas air ditijau dari segi kimiawi (DHL, pH, Khlorida, TDS, Nitrat, dan Bilangan Permanganat) 98,89 % bertanda positif (+) artinya kadar kualitas air pada parameter tersebut tidak melebihi batas maksimal yang ditetapkan sebagai syarat air minum. Ditinjau dari segi bakteriologis, parameter Total Koliform 70 % bertanda negatif (-) artinya telah terjadi pencemaran yang diakibatkan oleh bakteri koliform yang berasal dari sumur resapan. Untuk mengurangi dampak pencemaran yang diakibatkan jarak sumur resapan yang kurang dari 10 m terhadap kualitas air sumur dangkal, penggunaan sistem septictank komunal (septictank bersama) sebagai salah satu upaya inovatif dalam memecahkan masalah keterbatasan lahan bagi rumah tipe kecil.

Kata Kunci: sistem sanitasi, kualitas air, rumah tipe kecil.       

Population growth in urban areas Sumenep consequences of the impact of increased demand for residential land. Fulfillment of the general water supply comes from surface water and groundwater. In recent years, there are indications of decline in the quality of underground water is characterized by an increased disease caused by water (water borne disease), so it is necessary to study the quality of underground water. The purpose of this study is to identify water quality, analysis, evaluation, and formulate the direction of ground water quality management.

Methods of water analysis is done by comparing the results of observations of water quality parameters of class 1 (raw water). The data analysis technique used is the sign test. The aim of this analysis technique to determine the effect of sanitation systems on water quality of shallow wells. Location of the observations were made in two areas Perumnas Giling and Perum Mutiara Harum Kalimook. This research uses Purposive sampling.

Based on the analysis results of the sign test, the quality of water being reviewed in terms of chemical (EC, pH, Chloride, TDS, Nitrate and Permanganate Numbers) 98.89% positive sign (+) means that the levels of water quality in these parameters do not exceed the maximum limit set as drinking water requirements. In terms of bacteriological parameters Total Coliforms 70% are negative (-) means that there has been a contamination caused by coliform bacteria derived from infiltration wells. To reduce the environmental impact caused by the infiltration wells distances less than 10 m to the water quality of shallow wells, use of communal septic system (septic joint) is one of the innovative efforts in solving the problem of limited land for small type.

Keywords: System sanitation, water quality, regency.

Published
2014-08-21
Abstract Views: 40
PDF Downloads: 345