Social Construction Of Jaran Jenggo “Aswo Kaloko Joyo” In Solokuro Village

Penulis

  • Alvina Yudistira Universitas Negeri Surabaya
  • welly suryandoko

Kata Kunci:

Jaran Jenggo, social construction, circumcision tradition, social symbolism

Abstrak

Jaran Jenggo merupakan salah satu kesenian tradisional yang berkembang di Kabupaten Lamongan, khususnya di daerah Solokuro. Kesenian ini berbentuk prosesi arak-arakan dalam acara khitanan, di mana pengantin khitan menunggang kuda yang dikendalikan oleh pawang dan disertai dengan berbagai atraksi. Tradisi ini telah ada sejak tahun 1907 dan terus bertahan hingga generasi ketujuh. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana realitas budaya Jaran Jenggo dibentuk dan dipertahankan oleh masyarakat melalui bahasa, simbol, dan interaksi sosial. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi langsung, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teori konstruksi sosial dari Berger dan Luckman terdapat tiga tahapan yaitu Eksternalissai, Objektivasi, dan Internalisasi. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan Konstruksi Sosial Kesenian Jaran Jenggo. Berdasarkan hasil penelitian, eksternalisasi kesenian Jaran Jenggo berawal dari tradisi penggunaan kuda pada masa dakwah Sunan Drajat dan Sunan Sendang Duwur yang kemudian diwariskan dan dikembangkan menjadi sebuah pertunjukan seni yang khas di Lamongan. Objektivasi Jaran Jenggo tercermin melalui makna gerak, busana, dan bahasa yang sarat nilai-nilai simbolik, spiritual, dan identitas budaya lokal. Sementara itu, internalisasi berlangsung melalui sosialisasi primer dan sekunder yang melibatkan individu sejak dini hingga masyarakat luas, sehingga kesenian ini tetap lestari, diterima, dan dijadikan bagian penting dalam kehidupan sosial masyarakat Lamongan.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Berger, P. L. (1982). The Pyramid of Human Sacrifice. Translation. A. Rahman Tolleng (Jakarta: LP3ES), 32.

Berger, P. L. (1990). The Capitalist Revolution. Terj. Mohamad Oemar (Jakarta: LP3ES).

Berger, P. L. (1991). Sacred Sky: Religion as Social Reality. Terj. Hartono (Jakarta: LP3ES), 171.

Berger, P. L. and Luckmann, T. (1990). Social Interpretation of Reality: A Treatise on the Sociology of Knowledge. Translation. Hasan Basari (Jakarta: LP3ES).

Dharma, F. A. (2018). The construction of social reality: Peter L. Berger's thoughts on social reality. Canal: Journal of Communication Science, 7(1), 10-16. https://doi.org/10.21070/kanal.v

Faruqi, U. (2017). Social construction in Tandha' dance culture in West Banuaju Batang-Batang Sumenep [Thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakartka].

Hananto, F. (n.d.). Social construction of dongkrek art.

Prayogi, W. (2014). Public belief in rituals as a condition for swallow's nest collection (Case study in Karangbolong Village, Buayan Subdistrict, Kebumen Regency). Lumbung Pustaka UNY, 10-25. https://eprints.uny.ac.id/18561/

Silvia, D. (2017). The art of creation dance [Thesis, University of Education Indonesia].

Sugiyono. (2017). Quantitative, Qualitative, and R&D Research Methods. 26th print (Bandung: Alfabeta). 9-267

Sulaiman, A. (2016). Understanding Peter L. Berger's social construction theory. Society, 4(1), 15-22. https://doi.org/10.33019/society.v4i1.32

Suprijono, A. (2013). High school students' social construction of the Buyut Cili myth as an oral tradition of Blambangan history. Paramita: Journal of Historical Studies, 23(2), 220-229. http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/paramita/article/view/2671

Susanto, E. P. (2020). Social construction of Lengger dance art in Mangunharjo Village, Mayangan District, Probolinggo City [Thesis, Surabaya State University]. http://mulok.lib.um.ac.id/index.php?p=show_detail&id=102697

Suyatno, A. F., & Ayundasari, L. (2021). Sunan Sendang Duwur: Traces of the spread of Islam on the coast of Lamongan Regency. Journal of Integration and Harmony of Innovative Social Sciences (JIHI3S), 1(6), 695-702. Sunan Sendang Duwur: Traces of... preview & related info | Mendeley

Taylor, B. (n.d.). Research methods. Andrew's Disease of the Skin Clinical Dermatology, 37-47.

Wulandari, A., & Jazuli, M. (2018). The development of Jaran Jenggo Aswo Kaloko Joyo art from the 6th generation to the 7th generation of Solokuro Village, Solokuro District, Lamongan Regency. Dance Arts, 7(1), 14-24.

Diterbitkan

2025-07-09

Cara Mengutip

Yudistira, A., & suryandoko, welly. (2025). Social Construction Of Jaran Jenggo “Aswo Kaloko Joyo” In Solokuro Village. Solah, 11(2). Diambil dari https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/solah/article/view/70721

Terbitan

Bagian

Articles
Abstract views: 0 , PDF Downloads: 0