MAKNA SIMBOLIK ORNAMEN GANDHIK DAN WADIDANG KERIS SAIDI DI DESA PAKUNDEN, KECAMATAN SUKOREJO, KABUPATEN BLITAR
Abstract
Saidi Tamingkusumo adalah seorang pembuat keris yang berasal dari Desa Aeng Tongtong, Kabupaten Sumenep yang merupakan desa penghasil keris yang terkenal sampai sekarang. Saidi menghabiskan usianya untuk membuat keris yang indah hingga sekarang, karena ingin mempertahankan warisan budaya meskipun di zaman modern sekarang.
Pada tahun 1993, Saidi menetap di Kabupaten Blitar karena dia ingin mengembangkan kemampuannya membuat keris di Blitar, mengingat Blitar dikenal sebagai kota industri kreatif dan kerajinan. Keris adalah salah satu peninggalan budaya yang masih hidup dan sangat kental hingga zaman sekarang.
Saidi bersama 4 pegawainya mampu menciptakan keris yang indah, sehingga dapat menarik perhatian para pecinta keris untuk memesan kerisnya. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti merumuskan masalah yaitu (1) Bagaimana konsep penciptaan ornamen Gandhik dan Wadidang keris Saidi, (2) Bagaimana makna simbolik ornamen Gandhik dan Wadidang keris Saidi.
Penelitian ini merupakan penelitian Diskriptif Kualitatif dan yang menjadi fokus adalah ornamen Gandhik dan Wadidang keris Saidi dengan informan Saidi dan keempat pegawai yang membantu membuat keris Saidi. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian data dianalisis dengan cara reduksi, disajikan dan verivikasi. Data diperoleh dari informan, produk, dan dokumen.
Berdasarkan data yang dianalisis konsep penciptaan ornamen Gandhik dan Wadidang keris Saidi berasal dari cerita kehidupan sekitar yang bertujuan untuk mengingatkan manusia tentang keberadaan alam dan kehidupan, kemudian dirangkum dalam tiga rumusan yaitu pemenuhan ekspresi dari Intelektual, Estetika dan Orisinalitas ide pada sebuah karya.
Berikutnya penelitian mengenai makna simbolik ornamen Gandhik dan Wadidang keris, memiliki makna yang mendalam. Makna simbolik ornamen Gandhik dan Wadidang keris Saidi, berisi tentang makna tentang kehidupan manusia yang sebenarnya, sehingga dengan menyadari posisinya manusia tidak menyalahi tatanan, aturan dan etika yang berlaku dalam sistem kehidupan yang masih berkesinambungan dengan alam.
Kata Kunci: Konsep Penciptaan, Makna simbolik, Gandhik dan Wadidang
Saidi Tamingkusumo is a keris maker from Aeng Tongtong village, Sumenep is a keris producing village famous until now. Saidi spent his ages to make beautiful keris until now, because he wanted to preserve the cultural heritage although in modern times.
In 1993, Saidi settled in Blitar because he wanted to develop the ability to make a Keris in Blitar, considering Blitar town is known as the creative industries and crafts. Keris is one of the cultural heritage that is still alive and very strong until today.
Saidi together four employees were able to create a beautiful keris, so that he can attract the attention of lovers to order his keris. Based on this background, we propose the problem: (1) How is the concept of creating ornaments Gandhik and Wadidang Saidi’s keris, (2) How is the symbolic meaning of ornaments Gandhik and Wadidang Saidi’s keris.
This study is a descriptive qualitative research and the focus was on ornaments Gandhik and Wadidang Saidi’s keris. Saidi and fourth informant employees who helped make Saidi’s keris. Files collection techniques using observation, interviews and documentation. Then the files were analyzed by means of reduction, and verification is presented, in which the data obtained from informants, products, and documents.
Based on the data analyzed and the concept of creating ornaments Gandhik and Wadidang Saidi’s keris, comes from a story about life which aims to remind people about the existence of nature and life, then summarized in three formulas, namely the fulfillment of intellectual expression, aesthetics and originality of ideas in a work.
Next research on symbolic meaning of ornaments Gandhik and Wadidang keris, has deep meaning. Symbolic meaning of ornaments Gandhik and Wadidang Saidi’s keris, contains about the meaning of human life actually, so that the man's position does not violate the order, rules and ethics in living systems are still continuous with nature.
Keywords: Concept Creation, symbolic meaning, Gandhik and Wadidang
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section

