Studi Kasus Gambar Anak Autis di SDN Klampis Ngasem I Surabaya

  • FIRMANSYAH ARDIAWAN

Abstract

Abstrak

Autis merupakan gangguan perkembangan yang mempengaruhi buruknya sensor motorik anak dan menyebabkan anak memiliki gangguan dalam kehidupan sosialnya. Kreativitas yang minim atau bisa disebut dengan defisit imajinasi merupakan stereotip yang umum terjadi pada anak autis. Beberapa kekurangan pada anak autis menyebabkan mereka kesulitan untuk mengekspresikan imajinasi mereka. Padahal dewasa ini, gambar anak merupakan perwujudan dari tumbuh kembang mereka, tentang bagaimana cara mengekspresikan imajinasi dan seberapa besar pengaruh lingkungan terhadap persepsi mereka akan suatu hal. Menurut Victor Lowenfeld gambar anak dapat digolongkan sesuai golongan usia. Penelitian ini mengkaji beberapa hal terkait gambar anak autis, rumusan masalahnya meliputi, (1) Bagaimanakah proses menggambar anak autis di Sekolah Dasar Negeri Klampis Ngasem I? (2) Bagaimanakah hasil gambar-gambar (unsur visual) anak autis di Sekolah Dasar Negeri Klampis Ngasem I? Menganalisis proses dan hasil gambar anak autis di SDN Klampis Ngasem I Surabaya, merupakan tujuan dari penelitian.

Hasil penelitian yang telah dilakukan membuktikan jika mengesampingkan teknik yang seharusnya digunakan, anak autis merupakan pembelajar visual yang baik tetapi kemampuan motorik dan kemampuan berimajasi mereka menghalanginya. Tampak mereka hanya mencontoh obyek gambar yang diberikan tanpa menambahkan obyek lain sesuai instruksi. Proses menggambar mereka juga banyak dibantu oleh pihak lain. Jika diperiodisasikan dengan teori Lowenfeld, hanya ada satu anak yang dapat terbilang cukup sama (Bryan (9 tahun, Kelas III)).

 

Kata Kunci: Anak autis, Gambar Anak Autis, Lowenfeld

Published
2017-06-08
Abstract Views: 40
PDF Downloads: 48