PEREMPUAN DALAM KISAH PANJI LARAS -LIRIS SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN SENI LUKIS

  • KARTIKA HERLINA CANDRANING SHIAM

Abstract

Abstrak

 

Bermula dari tradisi lamaran yang ada di daerah Lamongan. Tradisi lamaran di daerah Lamongan diawali dengan pihak perempuan yang melamar pihak lelaki. Hal ini berlangsung sejak terjadinya tragedi Kisah Panji Laras-Liris yakni dua putra Bupati Lamongan tanpa sengaja dicintai dua putri cantik Bupati Kediri Dewi Andansari dan Andanwangi. Kisah cinta tersebut menjadi tragedi yang melegenda dan dipercaya oleh masyarakat Lamongan. Dikatakan bahwa akhir kisah itu menimbulkan peperangan akibat dendam, perang pun berakhir dengan tanpa pemenang. Kini yang tertinggal dari kisah tersebut adalah tradisi dan mitos yang hingga kini masih berlangsung.

Pencipta memiliki kegemaran dalam melukiskan figure perempuan dalam setiap lukisannya sehingga dalam karya ini pencipta juga tetap menjadikan figure perempuan sebagai objek utama.

Teknik yang digunakan adalah teknik layering, teknik ini akan ditekankan penggunaannya paling banyak pada bagian rambut. Pencipta membuat lima karya yang semuanya adalah figure Dewi Andansari dan Dewi Andanwangi sebagai objek utama. Kelimanya memiliki ukuran dan media yang sama, yakni dengan ukuran 150 cm x 140 cm dan media berupa kanvas dan cat akrilik. Kelima karya lukis tersebut memiliki judul “Genuk Lamunan Dewi” karya 1, “Genuk Beban Dewi” karya 2, “Kipas Batu Berbunga” karya 3, “Kipas Batu hanya milik Dewi” dan “Kisah Dewi Andansari-Andanwangi” karya 5.

Kata kunci : perempuan, lamaran, layering              

Published
2017-09-08
Abstract Views: 119
PDF Downloads: 269