MASJID AINUL YAQIN SUNAN GIRI: Tinjauan Seni Bangunan, Ragam Hias, dan Makna Simbolik

  • RIZAL WAHYU BAGAS PRADANA
  • SITI MUTMAINAH

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan seni bangunan, ragam hias, dan makna simbolik yang terdapat di Masjid Ainul Yaqin Sunan Giri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan diuraikan secara deskriptif. Data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Untuk mendapatkan data yang valid dilakukan triangulasi data dan informan review. Hasil penelitian menunjukkan seni bangunan di Masjid Ainul Yaqin Sunan Giri terdiri dari gapura, serambi, ruang utama, pawestren, ruang sholat peziarah, tempat wudhu, tempat istirahat, kamar mandi, Taman Pendidikan Al- Qur’an (TPA), kantor sekretariat, museum mini, dan perpustakaan. Sedangkan ragam hias yang terdapat di masjid ini antara lain: motif geometris, lung-lungan, sulur, patran, padma, tlacapan, saton, kebenan, wajikan, garuda, kala, sorotan, praba, banyu tetes, tepi awan, hiranyagarba, surya majapahit, dan mustaka. Secara umum fungsi utama seni bangunan di masjid ini yaitu sebagai kelengkapan sebuah masjid. Sedangkan ragam hias di masjid ini berfungsi untuk memperindah bangunan masjid. Akan tetapi, beberapa seni bangunan dan ragam hias di Masjid Ainul Yaqin Sunan Giri memiliki makna simbolik di dalamnya. Makna simbolik tersebut diambil dari unsur-unsur seni bangunan dan ragam hias Hindu-Budha. Kemudian unsur-unsur tersebut diolah kembali dengan cara mengubah atau mengembangkan bentuknya, disesuaikan dengan pedoman dalam Agama Islam yang tidak diperbolehkan menampilkan penggambaran makhluk hidup. Selain pengolahan dari segi bentuk, pengolahan makna simbolik Hindu-Budha ke Islam juga terdapat dalam pemaknaannya. Makna simbolik Hindu-Budha diolah dan dikaitkan dengan ajaran-ajaran yang sesuai dengan agama Islam.

Kata Kunci: Seni Bangunan, Ragam Hias, Makna Simbolik, Masjid Ainul Yaqin Sunan Giri.

Published
2019-07-18
Section
Articles
Abstract Views: 103
PDF Downloads: 510