PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP POLITIK DINASTI KEPALA DESA KEPUH KECAMATAN KERTOSONO KABUPATEN NGANJUK

  • FITRA HERMANSYAH

Abstrak

Abstrak

Sistem politik di suatu negara akan mengalami perkembangan, dinamika sistem politik di Indonesia sendiri telah mengalami pasang surut sejak zaman Bung Karno hingga era Reformasi. Reformasi sangat menjunjung tinggi masalah kebebasan dan HAM, namun kebebasan yang dijunjung tinggi tersebut justru memberikan ruang tumbuh praktik politik dinasti. Politik dinasti adalah suatu proses regenerasi kekuasaan bagi kepentingan golongan elite politik tertentu yang bertujuan untuk mendapatkan atau mempertahankan kekuasaan berdasarkan hubungan darah atau kekerabatan. Salah satu praktik politik dinasti yang sedang berjalan saat ini dijumpai di Desa Kepuh , dimana telah terjadi upaya mempertahankan kekuasaan oleh keluarga Kepala Desa selama 4 periode,  melihat fenomena tersebut peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat terhadap politik dinasti Kepala Desa Kepuh . Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik menyebar angket, sedangkan teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling dimana kriteria sampel yang diambil adalah masyarakat dengan usia 38 – 45 tahun. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut 90,15% masyarakat memiliki kedekatan dengan kepala desa , pemahaman masyarakat tentang politik dinasti sebesar 88,5%, 90,14 % masyarakat memahami adanya faktor kuatnya politik dinasti diakibatkan jaringan kekuasaan pemimpin terdahulu hingga politik balas budi dan politik uang, 89,83% masyarakat menyadari dampak negati yang akan ditimbulkan politik dinasti, serta 80,1% masyarakat menganggap politik dinasti adalah wajar dan sah.

Kata kunci : persepsi,politik dinasti

Diterbitkan
2017-07-28
Abstract Views: 278
PDF Downloads: 475