MAKNA BERDAYA BAGI PESERTA SEKOLAH PEREMPUAN DESA DI DUSUN SUKOREMBUG DESA SIDOMULYO KECAMATAN BATU KOTA BATU

  • HARI WIJAYANTI
  • OKSIANA JATININGSIH

Abstract

Abstrak

Ketidakberdayaan perempuan membuat mereka bergantung pada orang lain secara pasif. Perempuan desa yang berpendidikan rendah adalah kelompok yang rentan tersubordinasi atau dinomorduakan. Mereka dianggap makhluk lemah, tidak berdaya dan tidak memiliki kemampuan berpikir yang cakap. Penelitian ini menggunakan teori fenomenologi transendental Edmund Husserl dengan menggunakan komponen Intentionality/kesadaran, Noema dan Noesis, Intuisi dan Intersubjektivitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap makna berdaya bagi perempuan peserta yang sudah selesai belajar dari Sekolah Perempuan Desa di Dusun Sukorembug Desa Sidomulyo Kecamatan Batu Kota Batu. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain fenomenologi. Informan penelitian berjumalah tujuh orang, peneliti menggunakan teknik pemilihan informan dengan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Makna berdaya ditunjukkan dengan keterangan-keterangan yang digunakan sebagai fokus penelitian, yaitu gabungan dari tiga ahli di antaranya adalah H.D Bastaman, Viktor E. Frankl dan Louise L. Hay. Letak keberdayaan perempuan ketika ia mampu berkorban untuk mempertahankan keutuhan serta keharmonisan keluarganya. Perempuan memiliki nilai hakiki transendental untuk mengabdi yang begitu tinggi. Keberdayaan seorang perempuan selalu diletakkan dalam kerangka kepentingan yang lain, yaitu suaminya atau anaknya. Makna intersubjektif pada diri perempuan berdaya memiliki kesadaran bahwa dia harus berjuang dan berkorban demi membahagiakan orang-orang yang dicintainya. Pereampuan berdaya ketika dia berani mengambil keputusan yang besar, agar ia dapat menjalani kehidupan yang lebih baik. Mereka dapat menjadi kepanjangan tangan Tuhan karena perubahan baik secara psikis, material, dan pengetahuan, untuk membuat perempuan lain dapat memaknai keberdayaan sebagaimana dirinya.

Kata Kunci : Sekolah Perempuan Desa, Makna, Berdaya.

Abstract

Womens powerlessness makes them passively dependent on others. Low-educated village women are a group that is vulnerable to being subordinated or nominated. They are considered to have weak abilities, are helpless and do not have the ability to think capable. This study uses Edmund Husserls transcendental phenomenology theory by using the components of Intentionality, Noema and Noesis, Intuition and Intersubjectivity. The purpose of this study is to uncover the meaning of empowerment for women participants who have finished learning from the Village Womens School in Sukorembug Hamlet, Sidomulyo Village, Batu City, Batu District. The research method uses qualitative methods with a phenomenological design. There were seven informants of the research informants, the researchers used the informant selection technique with purposive sampling. Data collection techniques using interviews, observation, and documentation. The meaning of arguing with the information used as the focus of research, that is a combination of the three experts who are supported are H.D Bastaman, Viktor E. Frankl and Louise L. Hay. The location of the sustainability of the compilation woman is able to sacrifice to maintain the integrity and harmony of the farm. Women have an intrinsic transcendental value to serve so high. The success of a woman is always determined in other agreements, that is, given or taken. The meaning of intersubjective in the powerless woman has the awareness that she must fight and sacrifice for the happiness of the people she loves. Ability to empower when she dares to make big decisions, so he can live a better life. They can be an extension of God because of changes both psychologically, materially, and knowledgeably, to make other women can interpret empowerment as they themselves.

Keywords: Village Womens School, Meaning, Empowerment.




Published
2019-08-14
How to Cite
WIJAYANTI, H., & JATININGSIH, O. (2019). MAKNA BERDAYA BAGI PESERTA SEKOLAH PEREMPUAN DESA DI DUSUN SUKOREMBUG DESA SIDOMULYO KECAMATAN BATU KOTA BATU. Kajian Moral Dan Kewarganegaraan, 7(2). https://doi.org/10.26740/kmkn.v7n2.p%p
Abstract Views: 94
PDF Downloads: 129