PERAN KOORDINATOR BONEK REVOLUTION DALAM MENINGKATKAN SIKAP SOLIDARITAS KELOMPOK PADA ANGGOTA

  • Ahmad Zulfahmi Syauqi PPKn Unesa
  • Raden Roro Nanik Setyowati PPKn Unesa

Abstract

Abstrak

Penelitian ini mempunyai tujuan mendeskripsikan peran koordinator Bonek Revolution dalam meningkatkan sikap solidaritas kelompok pada anggota di Bonek Revolution. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif,  Peneliti menggunakan teknik untuk memilih informan dengan purposive sampling yaitu Arif Harmoko Arizky Kurniawan (42 Tahun) yang merupakan Pembina Bonek Revolution, petinggi kepengurusan Bonek Revolution yang bernama Hariyadi (34 Tahun) dan Saddam (17 Tahun) anggota Bonek Revolution. Penelitian bertempat di Jl. Pasar Kembang No. 73 Surabaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah observarsi partisipan, wawancara mendalam dan dokumentasi. Sedangkan untuk teknik keabsahan data, peneliti menggunakan trianggulasi sumber. Fokus dari penelitian ini adalah peran koordinator Bonek Revolution dalam meningkatkan sikap solidaritas kelompok pada anggota. Penelitian ini menggunakan teori peran dari Biddle dan Thomas. Dalam teorinya dijelaskan adanya istilah yang menyangkut tentang orang-orang yaitu ada aktor dan target. Aktor (actor) yaitu orang sedang berperilaku menuruti suatu peran tertentu. Dalam penelitian ini yang memiliki posisi sebagai aktor adalah Koordinator Bonek Revolution agar dapat meningkatkan sikap solidaritas kelompok anggota komunitas. Dari hasil penelitian peran koordinator dalam meningkatkan sikap solidaritas kelompok adalah sebagai inisiator, supervisior serta evaluator. Koordinator menjalankan setiap kegiatan dengan menjadi penggerak dalam komunitas, sebagai pengawas anggota dalam komunitas serta sebagai seseorang yang memberikan penilaian kegiatan komunitas saat berkegiatan.

Kata Kunci: Koordinator Bonek, Peran, Solidaritas Kelompok.

Abstract

This researchers had problems wanting to see how the Coordinator's role was in increasing the attitude of group solidarity in Bonek Revolution. This research used a qualitative method with a descriptive approach, with three research informants, Arif Harmoko Arizky Kurniawan (42 years old) as Pembina Bonek Revolution, Hariyadi (34 years old) as Bonek Revolution management officials and Saddam (17 years old) as Bonek Revolution members. Researchers used informant selection techniques with purposive sampling. The research is located at Jl. Pasar Kembang No. 73 Surabaya. Data collection techniques used by researchers are participant observation, in-depth interviews and documentation. As for the data validity technique, researchers used source triangulation. The focus of this research is to describe the role of Bonek Revolution's coordinator in increasing the group's solidarity attitude towards it’s members. This study used the role theory from Biddle and Thomas. In that theory explained namely terms that concern about people that is there are actors and targets. Actors (actors) are people who are behaving according to a certain role. In this study, the one who has a position as an actor is the Bonek Revolution Coordinator in order to increase the solidarity attitude of community members. From the results of the study, the problem statement was answered that the role of the coordinator in increasing the group's solidarity attitude was as the initiator, supervisior and evaluator. The coordinator’s conducts each activity by being a mobilizer in the community and as someone who gives an assessment of community activities during the activity.

Keywords: coordinator's of Bonek, role, solidarity.  

Published
2020-08-06
How to Cite
Zulfahmi Syauqi, A., & Nanik Setyowati, R. R. (2020). PERAN KOORDINATOR BONEK REVOLUTION DALAM MENINGKATKAN SIKAP SOLIDARITAS KELOMPOK PADA ANGGOTA. Kajian Moral Dan Kewarganegaraan, 8(2), 626-640. https://doi.org/10.26740/kmkn.v8n2.p626-640
Abstract Views: 112
PDF Downloads: 146