PANDANGAN MASYARAKAT TENTANG PERNIKAHAN DINI SEBAGAI IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG PERKAWINAN DI DESA BALUN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

  • Yolanda Ovilia Vionita S1 PPKn FISH Unesa
  • Agus Satmoko Adi S1 PPKn FISH Unesa

Abstract

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai pandangan masyarakat tentang kasus pernikahan dini sebagai Implementasi UU Perkawinan di Desa Balun. Pernikahan dini dalam penelitian ini merupakan perkawinan yang terjadi di umur kurang dari 18 tahun dan mendapatkan dispensasi nikah dari pihak Pengadilan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori tindakan sosial dari Max Weber (1864-1920) merupakan teori yang muncul karena asumsi setiap orang berbeda-beda di sesuaikan dengan apa yang dirasakan dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan demi kebaikan dirinya dan orang lain. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan pandangan tentang pernikahan dini termasuk tindakan instrumental dan rasionalitas nilai. Pandangan dari anak, orang tua dan masyarakat lainnya tentang pernikahan dini layak dilakukan. Alasannya, karena sudah terpenuhi lahir batin, pandangan tersebut sesuai dengan teori tindakan sosial rasionalitas nilai sebab tindakan dilakukan secara sadar sesuai dengan aturan agama, hukum dan nilai lainnya.  Pandangan Kepala desa dan Moden desa pernikahan dini layak dilakukan dengan alasan menyelesaikan masalah yang terjadi, yaitu hamil di luar nikah sekaligus menjauhkan dari perbuatan zina, pandangan tersebut sesuai dengan teori tindakan sosial instrumental yaitu untuk kebaikan bersama dan dilakukan secara sadar. Teori tindakan sosial Weber menekankan dalam menanggapi masalah sosial secara rasional sesuai dengan keadaan atau kebutuhan. Kata Kunci: Pandangan, Pernikahan Dini, UU Perkawinan.

Abstract

This study aims to explain the public's view of the case of early marriage as the Implementation of the Marriage Law in Balun Village. Early marriage in this study is a marriage that occurs at the age of less than 18 years and get a marriage dispensation from the court. The theory used in this study is the theory of social action from Max Weber (1864-1920) is a theory that arises because the assumptions of each person vary according to what is felt and in accordance with what is needed for the good of himself and others. The approach used in this research is qualitative with a case study research design. Data collection techniques in the form of in-depth interviews and documentation. Data analysis techniques used are data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the study show the views on early marriage including instrumental actions and rationality of values. The views of children, parents and other communities about early marriage are appropriate. The reason, because it has been fulfilled physically and mentally, the view is in accordance with the theory of social action rationality of values ​​because the action is done consciously in accordance with the rules of religion, law and other values. The views of the village head and Moden village of early marriage deserve to be carried out on the grounds of resolving the problems that occur, namely getting pregnant out of wedlock while at the same time distancing adultery, the view is in accordance with the theory of instrumental social action that is for the common good and is done consciously. Weber's theory of social action emphasizes responding to social problems rationally according to circumstances or needs.

Keywords: Outlook, Early Marriage, Marriage Law.

Published
2020-06-30
How to Cite
Ovilia Vionita, Y., & Satmoko Adi, A. (2020). PANDANGAN MASYARAKAT TENTANG PERNIKAHAN DINI SEBAGAI IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG PERKAWINAN DI DESA BALUN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN. Kajian Moral Dan Kewarganegaraan, 8(2), 764-778. https://doi.org/10.26740/kmkn.v8n2.p764-778
Abstract Views: 462
PDF Downloads: 2206