BUDAYA KERAPAN SAPI SEBAGAI MODAL SOSIAL MASYARAKAT MADURA DI KECAMATAN SEPULU KABUPATEN BANGKALAN

  • Kurnia Fahmi Astutik PPKn
  • Sarmini 0008086803

Abstrak

Penelitian ini mengungkapkan tentang budaya Kerapan Sapi Madura sebagai salah satu Budaya asli Madura yang penting untuk dilestarikan. Budaya Kerapan Sapi masih terus bertahan hingga saat ini karena Budaya Kerapan Sapi dapat menciptakan solidaritas. Proses terbentuknya solidaritas dalam Budaya Kerapan Sapi melalui unsur-unsur tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses terbentuknya Modal Sosial masyarakat Madura. Teori yang digunakan dalam penelitian ini meliputi teori sosial-kapitalis dengan paradigma humanistik, teori nilai budaya dengan paradigma sosial sains dan teori dampak sosial dengan paradigma sosial.Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Hasil penelitian ini adalah Budaya Kerapan Sapi sebagai modal sosial masyarakat Madura dapat terbentuk melalui 3 aspek penting, yaitu pertama, aspek penyelenggaraannya yang terbagi atas tiga tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan, dan setelah pelaksanaan. Kedua, aspek pihak yang terlibat yang meliputi: pemilik sapi kerapan, joki, pengibar bendera besar, dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangkalan. Ketiga aspek kepentingan yang terbagi atas empat kepentingan inti yaitu: kepentingan sosial, kepentingan ekonomi, kepentingan politik dan kepentingan budaya. Simpulan dari penelitian ini bahwa Budaya Kerapan Sapi dapat menciptakan solidaritas sebagai modal sosial melalui unsur-unsur yang terbentuk dari proses yaitu unsur dari tindakan, unsur dari perilaku, unsur dari simbol, dan unsur dari perkataan.
Kata Kunci:Modal Sosial, Budaya Kerapan Sapi, Solidaritas
Abstract
This reaserch is telling about Kerapan Sapi’s culture in Madura as one of original culture that important to everlasting. Kerapan Sapi’s culture keep going until now because Kerapan Sapi’s Culture can create solidarity each other. The process formation of solidarity in Kerapan Sapi’s Culture through certain elements. Purpose of this study is to investigate the process of formation of community Social CapitalTheory used in this study include socio-capitalist theory with humanistik paradigm, the theory of cultural valueswith social science paradigm, and the theory social impact with social paradigm. In this study used methode qualitative approach with a design cases study. The result of this study areKerapan sapi’s culture as social capital can be formed through the madura three importan aspects. First, the implementation aspect of which is divided into three stages: preparation, execution, and after implementation. The second aspect of the parties involved which include: Kerapan Sapi’s owners, jockeys, and the Department of Culture and Tourism Bangkalan district. The third aspect of interest is divided into four core interests, it is the interests of social interest, economic interest, political interest, and cultural interest. Conclutions from this study that a Kerapan Sapi’s Culture can create a solidarity as a social capital through the elements of the process that is formed from the elements of action, elements of behavior, elements of the symbol, and the elements of the words
Key words :Social capital, Kerapan Sapi’s Culture, Solidarity

##submission.authorBiography##

##submission.authorWithAffiliation##
S1 PMP-KN
Diterbitkan
2014-05-14
Abstract Views: 143
PDF Downloads: 1897