Percepatan KeberaksaraanWarga Belajar Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Akselerasi Melek Aksara Simple, Practice and Speedy pada Kelompok Belajar Keaksaraan Fungsional Dasar di Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek

  • CICYK DWIUNTARI ANITA KARULINA

Abstract

Abstrak

Pada Tahun 2014 terdapat 36 Kabupaten di Indonesia memiliki jumlah penduduk buta aksara lebih dari 40.000 penduduk, salah satunya adalah Kabupaten Trenggalek. Kabupaten Trenggalek memiliki jumlah penduduk buta aksara sebesar 46.323 penduduk yang tersebar di 14 Kecamatan. Kecamatan Bendungan merupakan daerah yang memiliki angka buta aksara yang cukup tinggi, yakni sebesar 4.118 penduduk. Untuk itu diperlukan sebuah upaya untuk mengurangi angka buta aksara melalui Pendidikan Kaksaraan Fungsional Dasar. Pada dasarnya, program keaksaraan dapat berjalan dengan efektif apabila didukung dengan metode pembelajaran yang efektif. Selama ini masih banyak khasus setelah pembelajaran keaksaraan berakhir, banyak warga belajar yang menjadi buta aksara kembali.. Oleh sebab itu lahirlah sebuah metode pembelajaran Aksi Mesra Simanse yang akan memberaksarakan warga belajaran dengan waktu yang simgkat dan hasil dari pembelajarannya dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari – hari warga belajar. Penelitian ini berfokus pada, (1) penyelenggaraan program keaksaraan fungsional dasar, (2) penerapan metode pembelajaran aksi mesra simpanse dan (3) percepatan keberaksaraan warga belajar. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisis data peneliti menggunakan reduksi, verifikasi dan penyajian data. Dalam kriteria keabsahan data, peneliti menggunakan kredibilitas, transferbilitas, dependabilitas dan konfirmabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran Keaksaraan Fungsional berjalan dengan lancar dan metode simpanse ini hanya membutuhkan waktu 72 jam pembelajaran saja. Dibandingkan dengan metode pembelajaran keaksaraan dasar yang membutuhkan waktu 114 jam pembelajaran dengan menggunakan metode dapat menghemat 72 jam pembelajaran.Dan hasil pembelajaran menunjukkan warga belajar yang memperoleh predikat memuaskan sebanayak 60 %, selanjutnya warga belajar yang memperoleh predikat sangat memuaskan sebanyak 20%, cukup memuaskan 10% dan yang masih perlu dimotivasi sebesar 10%. Dapat disimpulkan dengan menggunakan metode simpanse terjadi percepatan keberakasaraan warga belajar. Hal ini jelas terlihat bahwa standar kompetensi keaksaraan dasar telah dimiliki oleh sebagaian besar warga belajar

Kata Kunci : Pembelajaran Keaksaraan Fungsional Dasar Aksi Mesra Simpanse dan Percepatan keberaksaraan

Abstract

By 2014 there are 36 districts in Indonesia had a population of illiterates more than 40,000 inhabitants, Trenggalek Regency is one of them. Trenggalek Regency has a population of illiterates 46,323 inhabitants spread over 14 districts. Sub Bendungan is an area that has a fairly high illiteracy is 4,118 inhabitants. For it takes a concerted effort to reduce the figures for illiteracy through education literacy basic functional. Basically, the literacy programs can run effectively if backed up with effective learning methods. As long as this is still a lot of khasus after learning literacy ended, many residents learned that become illiterates again.. Thus was born an learning method which will be Aksi Mesra Simpanse memberaksarakan citizen belajaran simgkat with the time and the results of the analytical study can be useful in everyday life – today the citizens learn. This research focuses on, (1) organizing the basic functional literacy program, (2) the application of the learning method aksi mesra simpanse and (3) acceleration of literacy citizens learn.The research was conducted using a descriptive qualitative approach using data collection techniques interviews, observation and documentation. As for the analysis of data researchers use reduction, verification and presentation of the data. In the criteria of validity of data, researchers are using the credibility, transferbilitas, dependabilitas and konfirmabilitas.The results showed that Functional Literacy Learning implementation run smoothly and this Chimp method only takes 72 hours just learning. Compared with basic literacy learning method which takes 114 hours of learning with the use of methods can save you 72 hours of learning. And learning outcomes showed citizens learn that obtain a predicate satisfactory in 60%, then the citizens learn that obtain a predicate a very satisfying as much as 20%, 10% was satisfactory and that still need to be motivated by 10%. It can be inferred by using the method of simpanse happens to acceleration literacy citizens learn. It is clearly seen that the basic standard of literacy competency has been owned by most of the citizens are learning

Keywords : Learning basic functional Literacy Aksi Mesra Simpanse and Acceleration Literacy

Published
2016-08-09
Abstract Views: 22
PDF Downloads: 336