PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BUDIDAYA JAMUR TIRAM OLEH FASILITATOR PUSAT INKUBASI BISNIS BOJONEGORO Studi Kasus Implementasi CRS EMCL Di Desa Ngraho Kecamatan Gayam                    Kabupaten Bojonegoro

  • SITI MUKAYAH

Abstract

Abstrak

Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat melalui proses pendidikan untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan sehingga mampu meningkatkan harkat dan martabat kehidupannya. Menurut Asian Development Bank (2007) kegiatan pemberdayaan bersifat komprehensif jika menampilan lima karekteristik, yaitu berbasis lokal, berorentasi pada peningkatan kesejahteraan, berbasis kemitraan, secara holistik, dan berkelnjutan. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan dan menganalisis pelaksanaan pemberdayaan masyarakat, peran fasilitator PIB, faktor pendukung dan penghambat pemberdayaan masyarakat melalui budidaya jamur tiram oleh fasilitator PIB.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan strategi penelitian menggunakan studi kasus. Teknik pengumpulan data wawancara mendalam, observasi partisipan, dan dokumentasi. Penentuan sumber data menggunakan teknik purposive dan snowball. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan langkah-langkah reduksi data, penyajian data, dan penyimpulan data. Sedangkan uji keabsahan data dilakukan melalui uji kredibilitas, uji transferabilitas, uji konfirmabilitas, dan uji dependabilitas.

Hasil penelitian ini adalah pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui budidaya jamur tiram di Desa Ngraho sudah terlaksana sesuai dengan pendekatan pendidikan luar sekolah, terbukti adanya tahapan kegiatan Focus Group Discussion, sosialisai program, Need Assesment, pelatihan budidaya dan kewirausahaan, dan pelaksanaan partisipasi masyarakat. Tahapan tersebut berdampak pada keberdayaan masyarakat terbukti meningkatnya pendapatan masyarakat rata-rata Rp. 800.000,-/bulan, masyarakat mampu memenuhi kebutuhan pendidikan dan kebutuhan sumbangan sosial, serta masyarakat mampu mengembangkan potensi lokal menjadi komoditas unggulan. Peran fasilitator yang dijalankan meliputi peran mediasi dan negosiasi yang terwujud dalam kegiatan FGD, peran dukungan yang terwujud dalam kegiatan monitoring, peran penyadaran dalam kegiatan sosialisasi, peran pelatihan dalam kegiatan pelatihan budidaya, peran penghubung jaringan modal dan pasar dalam pemasaran dan distribusi baglog, peran pengorganisasian dalam penunjukkan koordinator pemasaran, peran penelitian terwujud melalui  kegiatan Need Assesment, dan peran manajeman keuangan dalam kegiatan pendampingan pencatatan keuangan usaha. Faktor pendukung pemberdayaan masyarakat melalui budidaya jamur tiram adalah kondisi lingkungan yang cocok, kemudahan masyarakat dalam mengakses modal usaha, dan kemudahan dalam pemasaran yang sudah disediakan oleh asosiasi PIB. Selanjutnya faktor penghambat pemberdayaan adalah pola pikir masyarakat yang lambat untuk berubah, ketergantungan bibit jamur (baglog), dan keterbatasan waktu dan tenaga fasilitator. Disarankan sebagai tindak lanjut program, masyarakat tidak hanya berfokus pada budidaya saja namun hendaknya fasilitator juga memberikan pelatihan inovasi makanan yang berasal dari jamur tiram.

Kata Kunci: Pemberdayaan Masyarakat, Budidaya Jamur Tiram, Fasilitator

Published
2017-06-08
Abstract Views: 114
PDF Downloads: 227