PELAKSANAAN BIMBINGAN SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL REMAJA TERLANTAR DI UNIT PELAKSANA TEKNIS PELAYANAN SOSIAL BINA REMAJA (UPT PSBR) JOMBANG

  • DESY ANJANI PRIASTIKA

Abstract

Abstrak

Remaja merupakan masa yang identik dengan permasalahan yang kompleks jika dikaitkan dengan sisi kehidupan para remaja terlantar baik secara fisik, psikis, dan sosial. Remaja terlantar erat kaitannya denganĀ  masalah faktor ekonomi, faktor pendidikan, faktor keluarga, faktor lingkungan, maupun faktor internal dari anak itu sendiri. Hal tersebut menjadikan mereka tidak percaya diri, kesulitan berkomunikasi dan berinteraksi, menjadi pribadi yang tertutup. Hal tersebut yang kemudian memancing masalah ke arah hubungan sosial di dalam lingkungan sosialnya. Untuk itu perlu adanya kegiatan bimbingan sosial untuk membantu mereka mengembangkan dan meningkatkan keterampilan sosial mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai (1) Pelaksanaan Bimbingan Sosial, (2) Keterampilan Sosial pada Remaja Terlantar, (3) Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pelaksanaan Bimbingan Sosial.

Pendekatan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Pendekatan Kualitatif. Tempat penelitian ini berada di UPT Pelayanan Sosial Bina Remaja Jombang (PSBR) Jombang. Informan kunci dari penelitian ini adalah: (1) Kepala Seksi Pembinaan dan Binjut, (2) Pekerja Sosial, (3) Klien. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis melalui reduksi data, display data, serta verifikasi dan simpulan. Setelah itu diuji nilai kebenarannya dengan kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas dan konfirmabilitas.

Hasil penelitian ini antara lain: Pertama, kegiatan bimbingan sosial yang ada di UPT PSBR Jombang menjadikan klien lebih percaya diri, disiplin, mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan baik, mampu bekerja sama dengan orang lain, serta mampu mentaati peraturan yang ada. Kedua, meningkatnya keterampilan sosial pada diri klien remaja terlantar membuat mereka mampu mengembalikan fungsi sosialnya dan menyesuaikan diri dengan masyarakat. Ketiga, faktor pendukung dan penghambat dari pelaksanaan kegiatan bimbingan sosial adalah antusias klien pada saat bimbingan, pekerja sosial yang menguasai materi, serta sarana prasarana yang memadai sebagai faktor pendukung, sedangkan penghambatnya yaitu perbedaan tingkat pendidikan dan latar budaya klien. Maka hendaknya pekerja sosial memberikan materi secara umum yang mampu diterima oleh klien.

Kata Kunci : Bimbingan Sosial, Keterampilan Sosial, Remaja Terlantar

Published
2017-06-08
Abstract Views: 25
PDF Downloads: 314