PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI RUMAH HARAPAN DALAM MEMBERIKAN LIFE SKILL KERAJINAN TANGAN WARGA TUNAGRAHITA DESA KARANGPATIHAN KECAMATAN BALONG KABUAPTEN PONOROGO

Authors

  • OKKY SEPPRIAN

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi karena banyaknya warga yang memiliki keterbatasan mental di Desa Karangpatihan yang selama ini hanya dipandang sebelah mata karena kondisinya, serta ketidak produktifnya seakan menjadi beban yang memperberat kemiskinan dan ketergantungan pada bantuan konsuntif, sehingga dalam mencapai kesejahteraan hidupnya sangat jauh. Dalam rangka memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut, masyarakat sekitar membentuk Rumah Harapan dalam memberdayakan warga tunagrahita agar memiliki life skill kerajinan tangan yang dapat digunakan untuk mencapai kesejahteraan. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pemberdayaan masyarakat dalam memberikan life skill kerajinan tangan warga tunagrahita di Desa Karangpatihan, faktor pendukung dan penghambat rumah harapan dalam memberikan life skill kerajinan tangan warga tunagrahita.Metode penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian pengurus rumah harapan, pembimbing/pembina, dan warga tunagrahita. Metode analisis data melalui tahap kondensasi data, penyajian data, verifikasi data. Untuk membuktikan keabsahan data yang diperoleh, teknik yang digunakan adalah, kredibilitas, depenbilitas, konfirmabilitas dan tranferabilitas.Hasil penelitian menunjukan program pemberdayaan masyarakat dalam memberikan life skill kerajinan tangan warga tunagrahita yaitu pertama: perencanaan yang meliputi identifikasi kebutuhan, kedua: pelaksanaan kegiatan yang meliputi proses kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam memberikan life skill kerajinan tangan. Selanjutnya pengawasan yang meliputi kedisiplinan, kemampuan warga tunagrahita, kesiapan pengelola. Serta terdapat faktor pendukung yaitu, sarana dan prasaran yang memadai dan faktor penghambat yaitu (1) tidak adanya tenaga fasilitator professional, (2) tingkat pemahaman yang lambat. Hasil dari adanya pemberdayaan dalam memberikan life skill kerajinan tangan melalui rumah harapan telah memberikan implikasi pada warga tunagrahita yaitu, (1) kemampuan membuat kerajinan tangan, (2) partisipasi kehidupan sosial. Dari hasil yang diperoleh tersebut disarankan kepada pihak pengelola rumah harapan agar semakin baik dalam menyiapkan program pemberdayaan, terutamanya mendatangkan fasilitator professional di bidangnya sehingga dalam pelaksaanya sesuai dengan tujuan.Kata Kunci: Pemberdayaan Masyarakat Tunagrahita, Life Skill Kerajinan Tangan, Rumah Harapan Desa Karangpatihan

AbstractThis research is motivated because many residents have mental retardation in the Karangpatihan village so far only underestimated because of their condition, as well as it unproductiveity seemed to be a burden that aggravate poverty and dependency on consumptive assitance, is very far in achieving the welfare of their life. In order to provide a solution to these problems, people around the Karangpatihan village formed Rumah Harapan in empowering mental resident to have handicraft life skills that can be used to achieve prosperity. This study aimed to describe the empowerment of the community in providing handicraft life skills of mental retarded residents in the Karangpatihan village, enabling and inhibiting factors of Rumah Harapan in providing handicraft life skill of mental retardation resident.The research method chosen by the researcher is descriptive quantitative. The research subject is caretaker of Rumah Harapan, counselors, and mental retardation resident. Methods of data analysis through condensation stage, data presentation, data verification. To prove the validity of the data obtained, the technique used is credibility, depenbilitas, confirmability and tranferabilitas.The results showed the community empowerment program in providing handicrafts life skill of mental retarded resident: first, the planning involved in the implementation of the identified needs. Second, the implementation of activities that include processes in community development activities in providing handicraft life skill. Further oversight includes the discipline, the ability of mental retardatipn resident to managing preparation. And there is a supporting factor, which is adequate facilities and infrastructure and the inhibiting factors are (1) lack of professional facilitators, (2) slow understanding level of mental retardation resident. The results of the empowerment of the community in providing life skills through Rumah Harapan expectations have implications for mental retardation resident, which is, (1) the ability to make handicraft, (2) the participation of social life. From the results obtained suggested to the caretaker of Rumah Harapan, to be better in preparing development programs, particularly to incur professional facilitators in their sector so that the implementation is in accordance with the planned goals.Keywords: Mental Retardation Resident Community Empowerment, Handcraft Life Skill, Rumah Harapan Karangpatihan Village.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2018-09-07

How to Cite

SEPPRIAN, O. (2018). PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI RUMAH HARAPAN DALAM MEMBERIKAN LIFE SKILL KERAJINAN TANGAN WARGA TUNAGRAHITA DESA KARANGPATIHAN KECAMATAN BALONG KABUAPTEN PONOROGO. J+PLUS UNESA, 7(2). Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-luar-sekolah/article/view/25429

Issue

Section

Articles
Abstract views: 104 , PDF Downloads: 156