HUBUNGAN PROGRAM PELATIHAN MENJAHIT DENGAN KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK DI UPT PELAYANAN SOSIAL BINA REMAJA SUMBANGSIH PAMEKASAN

  • Hayatun Nufus Universitas Negeri Surabaya

Abstract

umlah penduduk yang semakin meningkat menyebabkan bertambahnya angka pencari kerja demi
memenuhi kebutuhannya. Tingginya persaingan kerja dan kurangnya keterampilan menyebabkan
banyak individu kesulitan mencari kerja dan akhirnya menjadi pengangguran, seperti halnya di daerah
kabupaten Pamekasan. Tingkat pengangguran terbuka di kabupaten Pamekasan cenderung meningkat
mencapai 4,26%. Selain faktor keterampilan pengangguran juga disebabkan oleh putus sekolah yang
diakibatkan ekonomi yang rendah. Hal ini menimbulkan masalah kemiskinan karena pengangguran di
masyarakat yang akan memunculkan ketimpangan sosial di masyarakat. Unit Pelaksanaan Teknis
Pelayanan Sosial Bina Remaja Dinas Sosial Jawa Timur di Pamekasan muncul sebagai solusi
penanganan individu dengan status pengangguran tanpa adanya kompetensi keterampilan, khususnya
bagi remaja putus sekolah. Kompetensi yang diberikan berupa pelatihan menjahit. Pelatihan menjahit
merupakan program jurusan keterampilan dari UPT Pelayanan Bina Sosial Remaja Sumbangsih
Pamekasan, program pelatihan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan kemandirian serta sikap
mental warga masyarakat dalam rangka peningkatan pendapatan. Hasil dari penelitian ini berupa
pelaksanaan program menjahit di UPT PSBR Sumbangsih Pamekasan menunjukkan prosentase sebesar
54,7% yang berarti dalam kategori cukup baik. Sedangkan kemandirian yang ditunjukkan oleh peserta
didik jurusan menjahit termasuk dalam kategori baik dengan prosentase sebesar 62,3%. Hasil tersebut
juga menunjukkan bahwa semakin tinggi pelatihan yang dilakukan maka semakin tinggi pula
kemandirian peserta didik untuk berwirausaha dan menghasilkan penghasilan secara mandiri atau
sebagai karyawan.

Published
2020-12-29
Abstract Views: 62
PDF Downloads: 98