STUDI TENTANG KEMANDIRIAN WARGA BELAJARMELALUI KURSUS MENJAHIT DI PKBM KIHAJAR DEWANTORO DESA JEGREG KECAMATAN LENGKONG KABUPATEN NGANJUK

  • IANRITA APRILIA P P

Abstract

Pengembangan kegiatan Pendidikan Luar Sekolah pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) sebagai wadah kegiatan , KecamatanLengkong, Nganjuk. Salah satu PKBM  yang menyediakan program pendidikan non formal yaituPKBM Ki-Hajar Dewantoro menyelenggarakan kursus menjahit kepada warga masyarakat. Dalam pelaksanaan kursus menjahit ini lulusan warga belajarnya disiapkan untuk menjadi penjahit sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhannya tidak bergantung pada orang lain yang sudah sesuai dengan indicator kemandirian. Dengan ini peneliti menjawab 3 rumusan masalah 1) Bagaimana penyelenggaraan kursus menjahit di PKBM Ki Hajar Dewantoro  Desa Jegreg Kecamatan   Lengkong Kabupaten Nganjuk 2) Bagaimana kemandirian warga belajar setelah   di PKBM Ki Hajar Dewantoro 3) Apakah faktor penghambat dan faktor pendukung penyelenggaraan kursus menjahit sebagai peningkatan kemandirian di PKBM Ki Hajar Dewantoro ?

Penelitian ini, menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian dilaksanakan di PKBM Ki Hajar Dewantoro Desa Jegreg Kecamatan Lengkong Kabupaten Nganjuk. Kemandirian kursus menjahit mengacu pada indikator kemandirian menurut pandangan Lerner (1976:89 )

Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya kursus menjahit di PKBM Ki Hajar Dewantoro dapat memberikan kemandirian bagi warga belajarnya. Dapat dilihat dari penyelenggaraan kursus yang meliputi proses perencanaan, pelaksanaan, evaluasi. Dari 20 warga belajar 15 orang dapat mandiri dapat menjadi penjahit dan 5 orang belum mandiri. Dalam penyelenggaraan kursus sebaiknya lebih mengoptimalkan dalam tahapan-tahapan proses penyelenggaraan agar kemandirian dapat dicapai oleh 20 warga belajar kursus menjahit.

Kata Kunci : Kemandirian, Kursus

ABSTRACT

 The developmentof School Education Community Learning Center (PKBM) activities asbasis for activities in Lengkong, Nganjuk. one of PKBM that provides non-formal education program is PKBM Of Ki Hajar Dewantoro organized sewing courses to society. In the implementation of this sewing course, peopleare prepared to be a tailor so that they can meet their needs and not rely on otherthat are in accordance with“independence” indicator. With this formulation,researcher replied three problems of1) How the implementation of sewing courses at PKBM of Ki Hajar Dewantoro Jegreg, Lengkong of Nganjuk is, 2) How people’s independence after learning in PKBM of Ki Hajar Dewantoro is, 3) What theinhibiting and supporting factors in holding sewing courses as independence improvemnet in PKBM of Ki Hajar Dewantoro are.

This study uses a qualitative descriptive research approach. Research conducted at PKBM of Ki Hajar Dewantoro Jegreg, Lengkong of Nganjuk. The independence of sewing courses refers to theindicator of independence in the view of Lerner (1976:89).

The result shows that the sewing class at PKBM of Ki Hajar Dewantoro can provide independence for people who are learning. It can be seen from the implementation of course that includes the process of planning, implementing, and evaluating. Of the 20 people studied, 15 of them can be independent and can be a tailor, and the rest of 5 have not been independent yet.It should further optimize the stages of implementing process in the course so that independence can be achieved by 20 people who learn sewing.

 Keywords: Independence, Course.

 

Published
2013-09-11
Abstract Views: 38
PDF Downloads: 183