THE USE OF POLITENESS STRATEGIES IN THE DUFF MOVIE

Abstract

Abstrak

                Makalah ini berkaitan dengan pengaplikasian kesantunan dalam berinteraksi seperti dikemukakan oleh Brown dan Levinson (1978, 1987). Fokus penelitian ini membahas mengenai “bagaimana” dan “mengapa” penutur mengaplikasikan teori kesantunan dalam berinteraksi. Sebagaimana setiap tutur kata memiliki perbedaan dampak terhadap wajah setiap penutur dalam suatu interaksi, strategi kesantunan ditentukan oleh ada atau tidaknya tutur kata yang disampaikan. Oleh karena itu ditemukan bahwas penutur dalam film The Duff menggunakan startegi politeness “bald on record, positive, negative, off-record and do not perform the FTA.” Jenis-jenis strategi tersebut direalisasikan untuk mengurangi konflik yang hadir dan untuk memelihara interaksi. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa sosial konteks dalam linguistik pragmatik menjadi alasan mengapa Bianca sebagai penutur membedakan penggunaan bahasanya dalam berinteraksi. Sosial faktor yang muncul yaitu meliputi aspek hubungan antar penutur (dari yang paling akrab, akrab, kurang akrab), topik (meliputi isu The Duff, penyebab dan dampak yang ditimbulkan), sosial seting yaitu tingkatan seseorang menjadi The Duff (penyangkalan, kemarahan, kompromi, depresi, dan penerimaan) dan fungsi interaksi itu sendiri (meliputi tindak tutur deklaratif, representatif, ekspresif, komisif, dan direktif).

Kata Kunci: Kesantunan, strategi, tutur kata, face threatening act, sosial faktor.

Abstract

                This paper deals with the application of politeness principle by Brown and Levinson (1978, 1987) in the form of face-to-face interaction. This study focuses on “how” and “why” question about the application of politeness theory used by the speaker. Since an utterance may contain the opposition regarding self imaging of someone, the strategies of politeness is classified from doing the face threatening act or not. Therefore it is found that in The Duff movie the politeness strategies of bald on-record, positive, negative, off-record and do not perform the FTA is used by the speaker. Those strategies were realized in order to minimize the conflict and to maintain the interaction. Besides, the reference of social context to be accounting in the linguistic pragmatic of politeness appears as the reason why Bianca as the speaker varies her linguistic choices of politeness in use. The social factors which appear on the film involves the aspects of participant (from the most, the less and the least intimate), topic (the issue of duff, the effect and cause of it), social setting of the duff stages (denial, anger, bargaining, depression and acceptance) and function of interaction (the performance of speech act via utterances of declarative, representative, expressive, commisive, and directive).

Keywords: Politeness, strategy, utterance, face threatening act, social factor.