OVERGENERALISATION PERSPECTIVE: THE EFFECT OF MISPRONUNCIATION PRODUCED BY JAPANESE GAMERS IN ONLINE COMPETITIVE GAME

  • MISBACHUDDIN AKBAR PUTRA

Abstract

Abstrak

Sebagai artefak di era modern, video game saat ini mampu menjadi salah satu dari budaya popular, Di era baru permainan multiplayer penggunaan sistem Voice Chat (VC) menjadi umum dikalangan pemain permainan digital. Semenjak kemunculannya di konsol milik Sega, Dreamcast VC menjadi salah satu fitur utama permainan online. Sejarah VC menunjukkan bahwa sistem ini lahir di Jepang yang merupakan rumah bagi banyak perusahaan permainan digital Pada 2018 Jepang menduduki peringkat ketiga dari seratus negara dengan pemasukan dari permainan digital terbanyak. Hal ini menunjukkan bahwa pemain dari Jepang sangat banyak hingga menjadi salah satu sumber pemasukkan negaranya. Salah satu permainan digital berbasis jaringan yang diteliti adalah Tom Clancy’s Rainbow Six Siege, sebuah permainan berbasis menembak dalam sudut pandang orang pertama yang diproduksi oleh Ubisoft. Mengingat bahwa permainan ini memiliki basis pemain dari seluruh dunia, maka ada kemungkinan pemain dari Jepang akan bertemu dengan pemain dari negara lain yang memiliki latar belakang bahasa yang berbeda. Untuk menjaga komunikasi, Bahasa Inggris digunakan untuk saling bertukar informasi antar pemain (callouts) karena Bahasa Inggris adalah lingua franca. Permasalahan yang muncul atas penggunaan Bahasa Inggris sebagai bahasa utama adalah banyaknya pemain asal Jepang yang tidak bisa mengucapkan bahasa Inggris dengan lancar dan masih menggunnakan aturan bahasa Jepang saat berbicara bahasa Inggris. Penelitian ini menampilkan bagaimana pemain Jepang melakukan callouts dalam bahasa Inggris ketika bermain Tom Clancy’s Rainbow Six Siege. Berdasarkan teori Brown tentang generalisasi suara, diindikasikan adanya tiga macam generalisasi yang terjadi pada pemain Jepang saat melakukan callouts yaitu generalisasi berdasarkan bunyi, tulisan, dan campuran keduanya. Ada juga masalah yang timbul karena generalisasi yang mengakibatkan kebingungan pada saat callouts.

Kata Kunci: Esports, Callouts, Overgeneralisasi, Segmental, Tom Clancy’s Rainbow Six Siege

Abstract

As a modern human’s artefact, video game is one of nowadays pop culture. With many innovations towards gaming since the invention of the first game “Tennis for two” in 1958, video game developer tries their best to comes with a new idea of gaming technology. In the new era of Multiplayer Game, the term of voice chat (VC) has become common in the community. Since its first appearance in the year 2000 in Sega console Dreamcast, VC becomes the main feature of online gaming. The history of VC comes from Japan which also a country where there many big game companies founded. In 2018 Japan placed in the third place out of hundred counties with high gaming revenue which means that there is much Japanese player in many available online games. One of the online competitive games is Tom Clancy’s Rainbow Six Siege, a First Person Shooting (FPS) game produced by Ubisoft. Since this is an online based game with many players around the world, there is a chance when a Japanese player meeting with a player from another country with a different language. To maintaining communication, the English language is used to exchanging information to each other (callouts) since English is lingua franca. The problem is not many Japanese players could speak English fluently, yet they still use the rules of Japanese language as their primary to speak English. This research shows how Japanese players are doing callouts in the English language while playing Tom Clancy’s Rainbow Six Siege. Brown’s theory of sound generalisation is used to indicate their generalisation. It founded that the generalisation happens in Japanese gamers are based on three types of generalisation which are by sound, orthography, and mixed. There are some problems occur because of generalisation that could give confusion in understanding callouts.

Keywords: Esports, Callouts, Overgeneralization, Segmental, Tom Clancy’s Rainbow Six Siege






Published
2019-01-21
How to Cite
AKBAR PUTRA, M. (2019). OVERGENERALISATION PERSPECTIVE: THE EFFECT OF MISPRONUNCIATION PRODUCED BY JAPANESE GAMERS IN ONLINE COMPETITIVE GAME. LANGUAGE HORIZON, 6(1). https://doi.org/10.26740/lh.v6n1.p%p
Abstract Views: 59
PDF Downloads: 80