MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE UNTUK KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMAN 12 SURABAYA

  • CAPESTRANO OKTAVIAN
  • ARI PUJOSUSANTO

Abstract

Keterampilan berbicara penting untuk mempermudah berkomunikasi dengan orang lain. Apabila seseorang memiliki keterampilan berbicara yang baik, dia akan memperoleh keuntungan sosial maupun profesional. Melalui observasi di kelas XI IPA-2 SMAN 12 Surabaya, peserta didik mampu memahami materi yang baru dipelajari, namun kebanyakan dari mereka memilih untuk diam ketika ditanya oleh pendidik maupun menyebutkan kata dan kalimat sesuai dengan materi yang dipelajari selama proses belajar mengajar berlangsung. Untuk mengatasi masalah tersebut, digunakan model pembelajaran yang dapat membantu peserta didik dalam mengembangkan kemampuan berbikir untuk menyampaikan fakta, pengetahuan, menjelaskan dan mendeskripsikan maksud (pikiran, perasaan dan ide) secara lisan. Model pembelajaran example non example memberikan kebebasan berbebicara kepada peserta didik untuk menyampaikan apa yang dipikirkannya. Model pembelajaran ini juga dapat membantu peserta didik dalam memahami materi yang dipelajari secara lebih mendalam melalui analisis terhadap gambar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses penerapan model pembelajaran example non example untuk keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa kelas XI SMAN 12 Surabaya.

Penerapan model pembelajaran example non example dilakukan sebanyak dua kali dengan tema Familie. Materi yang digunakan yaitu Possesivpronomen dan Präposition. Fokus penelitian ini hanya pada penerapan model pembelajaran untuk keterampilan berbicara. Penelitian ini merupakan jenis deskriptif kualitatif dengan data berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

Hasil analisis menunjukkan bahwa proses penerapan model pembelajaran example non example untuk keterampilan berbicara berjalan dengan baik sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran example non example yang termuat di dalam RPP. Peserta didik kelas XI IPA-2 memahami materi yang dipelajari dan berani berbicara untuk menyampaikan maksud (ide, pikiran, isi hati) dari apa yang diketahui dan dipelajarinya ketika melakukan analisis terhadap gambar di dalam kelompok. Mereka menyebutkan kosa kata yang baru diketahui kepada teman-temannya dan bertanya kepada pendidik ketika tidak menemukan artinya. Selain itu, peserta didik mampu mengambil keputusan dalam memilih pendapat yang paling tepat dari berbagai pendapat yang dikemukakan untuk dijadikan sebagai hasil analisis.

Kelompok yang menyampaikan hasil analisis di depan kelas mendapat tanggapan dari kelompok yang mendengarkan ketika ada kesalahan pengucapan. Kelompok yang mendengarkan akan langsung membenarkan dan sesekali bertanya untuk menguji kemampuan berpikir temannya. Berdasarkan hasil analisis yang telah disampaikan tiap kelompok, kemudian pendidik menyampaiakn materi yang dipelajari serta memberikan masukan kepada peserta didik mengenai hasil analisis mereka.

Kata kunci: Model pembelajaran example non example, Keterampilan berbicara

Published
2019-03-28
How to Cite
OKTAVIAN, C., & PUJOSUSANTO, A. (2019). MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE UNTUK KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMAN 12 SURABAYA. LATERNE, 8(1). https://doi.org/10.26740/lat.v8n1.p%p
Section
Articles
Abstract Views: 58
PDF Downloads: 196