DOI:
https://doi.org/10.26740/lat.v3n3.p%25pAbstract
Abstrak
Berbicara merupakan aktivitas seseorang yang mengarah ke fase penerimaan suara untuk menghasilkan kombinasi suara yang berarti, baik dalam bahasa ibu maupun bahasa asing. Dalam pembelajaran bahasa asing seperti halnya bahasa Jerman, terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi siswa pada keterampilan berbicara antara lain; kurangnya kosakata yang dikuasai, rasa malu pada setiap siswa, terbatasnya waktu latihan berbicara serta gaya belajar siswa yang berbeda-beda dalam menyerap dan mengolah informasi dalam pembelajaran (Mulgrave dalam Tarigan (2008: 16)). Oleh karena beberapa metode dan strategi yang telah diterapkan masih belum optimal, maka dalam penelitian ini digunakan suatu pendekatan baru yang disebut pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual dan Intelektual). Pendekatan SAVI merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas Intelektual dan penggunaan semua indera yang dapat berpengaruh besar pada pembelajaran (Dave Meier, 2002:91).
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Hasil Belajar Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman dengan Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual dan Intelektual) berdasarkan Gaya Belajar pada Siswa SMA Negeri 11 Surabaya kelas X.10 ?”, sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui Hasil Belajar Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman dengan Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual dan Intelektual) berdasarkan Gaya Belajar pada Siswa SMA Negeri 11 Surabaya kelas X.10.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Sebelum penelitian, dilakukan sebuah tes untuk mengetahui gaya belajar siswa. Data Penelitian diperoleh dari hasil observasi dan tes hasil belajar siswa yang berupa lembar penilaian portofolio yang dideskripsikan dan disimpulkan. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki gaya belajar visual memperoleh nilai tes berbicara yang lebih baik jika diberikan model soal visual dibanding dengan model soal Auditori. Begitupun juga sebaliknya, siswa dengan gaya belajar auditori memperoleh nilai tes berbicara yang lebih baik jika diberikan model soal Auditori dibanding dengan model soal Visual. Hal tersebut terbukti bahwa saat tes berbicara pembelajar visual mampu mendeskripsikan gambar dengan rinci dan tepat sedangkan pembelajar auditori mampu mendeskripsikan audio dengan pelafalan yang tepat. Oleh karena itu menyesuaikan pengajaran dengan gaya belajar siswa sangat penting, karena gaya belajar sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Kata Kunci : Hasil Belajar, Keterampilan Berbicara, Pendekatan SAVI, Gaya Belajar
Abstract
Speaking is one’s activity which leads to accepting sound phase to produce meaningful sound combination, in mother tongue and foreign language. In foreign language studies as in Dutch, there are elements which influence students’ speaking skill, such as lack of vocabularies, lack of confidence, lack of practice and students’ different style in understanding and associating information in a lesson (Mulgrave dalam Tarigan (2008:16)). Some methods which have been applied have not optimally worked. Therefore, ‘SAVI” approach (somatic, auditory, visual and intellektual) is used in this research. SAVI approach is a method which combines physical movement, intellectual activities, and all senses application bringing huge influence in the teaching process (Dave Meier, 2002:91).
The state of problems in this research is “ How is Dutch speaking skill outcomes through SAVI approach (somatic, auditory, visual and intellektual) based on the learning style of class X.10 at SMA Negeri 11 Surabaya? while the purpose of the research is to find out Dutch speaking outcomes through “SAVI” approach (somatic, auditory, visual and intellektual) based on the learning style of class X.10 at SMA Negeri 11 Surabaya.
This research is a qualitative research.This research begins with a test to students in purpose of finding out students learning style.The data is collected from students learning outcomes in portofolio. The data is described and then is concluded. Based on data analysis, it is concluded that students with visual learning style get better speaking skill when visual test model is given than the auditory test. On the contrary, students with auditory learning style get better speaking skill when auditory test model is given than the visual test. It is proved that in a speaking test, students with visual learning style are able to describe picture. In details correctly, while students with auditory learning style are able to describe audio in fluent and correct pronounciation. Therefore, synchronizing lesson and students’ learning style is important, because learning style influences students’ learning outcomes.
Keywords : Learning Outcomes, Speaking Skill, SAVI Approach, Learning Style
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section

