Representasi Adat Perkawinan Dalam Budaya Batak (Analisis Semiotika John Fiske Pada Film Mursala)

  • Ade Herawati Universitas Negeri Surabaya
  • Farid Pribadi Universitas Negeri Surabaya

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap adat perkawinan dalam konsep budaya Batak dengan mengetahui makna tanda yang terkandung dalam film Mursala. Metode penelitian yang digunakan berbentuk deskriptif kualitatif dengan menganalisis teks media film memakai pendekatan analisis semiotika John Fiske. Terdapat 3 level kode untuk menganalisis, pertama level realitas yang didalamnya mencakup penampilan, pakaian, perilaku, gaya bahasa, adat, budaya, ucapan, gerakan, ekspresi, dialog, lingkungan dan kehidupan sehari-hari masyarakat Batak. Kedua, level representasi yang mencakup kode teknis mengenai kamera, aspek editing, aspek tata suara, pencahayaan, narasi, karakter dan konflik. Ketiga, level ideologi meliputi penerimaan dan hubungan sosial seperti kepercayaan, sistem sosial, kapitalisme, ras, patriarki dan sebagainya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam masyarakat Batak terdapat keyakinan yang diwariskan secara turun-temurun dan menjadi landasan tradisi. Konsep budaya ini tercermin dalam film Mursala dengan penggunaan tanda-tanda yang membentuk mitos, mewakili nilai-nilai warisan budaya yang masih kental. Tradisi ini menggambarkan sistem kekerabatan masyarakat Batak yang disebut sebagai Dalihan Na Tolu. Salah satu contoh kekerabatan tersebut adalah larangan pernikahan dengan marga yang sama yang telah diwariskan turun temurun dalam masyarakat Batak.

Published
2024-06-25
How to Cite
Herawati, A., & Pribadi, F. (2024). Representasi Adat Perkawinan Dalam Budaya Batak (Analisis Semiotika John Fiske Pada Film Mursala). Paradigma, 13(2), 41-50. Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/paradigma/article/view/60533
Abstract Views: 0
PDF Downloads: 0