PENGARUH LAMA PEMANASAN TERHADAP KUAT TEKAN MORTAR GEOPOLIMER MEMANFAATKAN FLY ASH DENGAN MOLARITAS 8M DAN 10M
Abstract
Semen merupakan salah satu material yang sangat penting sebagai bahan pengikat baik dalam beton, paving, spesi ataupun konstruksi–konstruksi lainnya. Semen yang tersusun dari bahan baku antara lain batu kapur (limestone), pasir silika apabila digunakan secara terus menerus tanpa mencari alternatif dari bahan baku tersebut tentu semakin lama akan habis. Selain ketersediaan bahan baku yang semakin lama akan habis, tentu produksi dari semen ini berdampak negatif terhadap lingkungan.
Maka dari itu penulis dalam penelitian ini akan memanfaatkan fly ash dan alkali aktivator sebagai bahan penyusun mortar geopolimer. Mortar yang digunakan berukuran 5 x 5 x 5 cm3, berbahan dasar fly ash type C dengan water solid ratio sebesar 0,35. Molaritas yang digunakan yaitu 8M dan 10M dengan perbandingan Na2Si03 : NaOH yaitu 1,5 : 1. Dalam penelitian ini mortar geopolimer juga memanfaatkan curing oven (lama pemanasan) selama 3, 6, 18, 24 jam dengan suhu 60°C sebagai perawatannya.
Kuat tekan yang dihasilkan dari lama pemanasan mortar geopolymer dengan kepekatan 8M pada usia 28 hari dan 10M pada usia 28 hari sangat berpengaruh dan mengalami peningkatan seiring bertambahnya lama pemanasan. Dan kuat tekan yang paling tinggi pada 8M terlihat pada lama pemanasan 24 jam pada suhu 60°C pada usia 28 hari yaitu sebesar 52,90 MPa. Sedangkan kuat tekan yang paling tinggi pada 10M terlihat pada lama pemanasan 24 jam pada suhu 60°C pada usia 28 hari yaitu sebesar 58,86 MPa.
Kata Kunci: Kuat tekan, lama pemanasan, mortar geopolimer, molaritas 8M dan 10M
Abstract
Cement is one of the most important materials as a binder in concrete, paving, special or any other construction. Cement composed of raw materials such as limestone, silica sand if used continuously without looking for alternatives from the raw materials would be longer will run out. In addition to the availability of raw materials that will run out longer, of course the production of this cement negative impact on the environment.
Therefore the authors in this study will utilize fly ash and alkali activator as the material of mortar geopolymer. Mortar used size 5 x 5 x 5 cm3, based on fly ash type C with water solid ratio of 0.35. Molarity used is 8M and 10M with Na2Si03: NaOH ratio is 1.5: 1. In this study mortar geopolymer also utilize curing oven for 3, 6, 18, 24 hours with temperature 60 ° C as treatment.
The compressive strength resulting from the length of geopolymer mortar heating at 8M at 28 days and 10M at 28 days is very influential and increases with increasing heating time. The highest compressive strength at 8M was seen at 24 hours warming at 60°C at 28 days i.e. 52.90 MPa. The highest compressive strength at 10M was seen at 24 hours of warming at 60 ° C at 28 days of age i.e. 58.86 MPa.
Keywords: Compressive strength, curing oven, molarity 8M and 10M, mortar geopolymer