JARANAN TURONGGO YAKSO KECAMATAN DONGKO KABUPATEN TRENGGALEK DALAM PENDEKATAN ETNOGRAFI

Abstrak

Jaranan Turonngo Yakso merupakan salah satu kesenian yang berasal dari Kabupaten Trenggalek pada tahun 1976 dan diciptakan oleh Bapak Pamrihanto. Penelitian ini berfokus pada pemahaman tentang kesenian Turonggo Yakso yang dipengaruhi oleh beberapa tingkah laku sehari-hari dalam kehidupan masyarakat yang melingkupi kesenian tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan data penelitian berupa kalimat yang mengandung etnografi Turonggo Yakso. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan Jaranan Turonggo Yakso dalam pendekanatn etnografi. Data pada penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data penelitian dianalisis menggunakan reduksi data dan penyajian data. Berdasarkan analisis data, ditemukan bahwa Jaranan Turonggo Yakso merupakan salah satu rangkaian dalam budaya masyarakat ritual adat Baritan (bubar ngarit tanduran) di Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek. Tarian Jaranan Turonggo Yakso memvisualisasikan aktivitas serta etnis masyarakat Kabupaten Trenggalek yang bekerja sebagai petani, sehingga susunan ragam gerak merupakan aktivitas para petani berangkat ke sawah lalu mengalami masalah hingga kembali kerumahnya. Adapun nilai-nilai lokal yang terkandung dan tak terlepas dari budaya-budaya masyarakat Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek. Seperti pemilihan bahan, motif, dan bentuk busana pembuatannya melibatkan nilai-nilai lokal yang ada di Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek. Serta iringan dalam musik juga terdapat instrument khusus yakni kereg yang dibuat dari bambu sehingga memunculkan suara “kreg krog kreg”.

Kata Kunci: Baritan, Turonggo Yakso, Etnografi