PROFIL PENALARAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH OPEN ENDED DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA

  • ASRI NASROTUL MUALIFAH

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan penalaran siswa dalam pemecahan masalah open-ended ditinjau dari kemampuan matematika siswa. Subjek penelitian adalah tiga siswa kelas VII F SMP Negeri 26 Surabaya tahun ajaran 2013/2014, yaitu 1 siswa berkemampuan matematika tinggi, 1 siswa berkemampuan matematika sedang, dan 1 siswa berkemampuan matematika rendah. Instrumen pendukung dalam penelitian ini terdiri atas lembar tes kemampuan matematika, lembar tugas pemecahan masalah open-ended, dan pedoman wawancara. Indikator penalaran dalam penelitian ini yaitu, mengumpulkan fakta, menyusun dan menguji dugaan, memberikan argumen dan menarik simpulan. Data dianalisis berdasarkan aktivitas penalaran yang muncul pada setiap langkah pemecahan masalah Polya. Dalam memahami masalah, aktivitas penalaran yang bisa muncul yaitu mengumpulkan fakta dan menyusun dugaan. Dalam menyusun rencana, aktivitas penalaran yang bisa muncul yaitu mengumpulkan fakta, menyusun dugaan, dan memberikan argumen. Dalam melaksanakan rencana, aktivitas penalaran yang bisa muncul yaitu menguji dugaan. Dalam memeriksa kembali, aktivitas penalaran yang bisa muncul yaitu menguji dugaan, memberikan argumen, dan menarik simpulan. Berdasarkan analisis data pekerjaan tertulis dan hasil wawancara, diperoleh deskripsi penalaran siswa sebagai berikut: (1) Untuk siswa berkemampuan matematika tinggi, seluruh aktivitas penalaran muncul pada tahap memahami masalah, melaksanakan rencana, dan menarik simpulan. Sedangkan pada tahap menyusun rencana, aktivitas menyusun dugaan tidak muncul. (2) Untuk siswa berkemampuan matematika sedang, seluruh aktivitas penalaran muncul pada tahap memahami masalah dan melaksanakan rencana. Sedangkan pada tahap menyusun rencana, siswa tidak meyusun dugaan dan pada tahap memeriksa kembali siswa tidak menarik simpulan. (3) Untuk siswa berkemampuan matematika rendah, aktivitas penalaran muncul pada tahap melaksanakan rencana. Sedangkan pada tahap memahami masalah siswa tidak menyusun dugaan, pada tahap menyusun rencana siswa tidak mengumpulkan fakta dan tidak menyusun dugaan dan pada tahap memeriksa kembali siswa tidak menarik simpulan.

Kata kunci: profil, penalaran, pemecahan masalah, masalah open-ended, kemampuan matematika

Published
2015-08-09
Abstract Views: 36
PDF Downloads: 46