PERTAMBANGAN MINYAK TRADISIONAL DI DESA WONOCOLO, KECAMATAN KEDEWAN, KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN 1970-1987

  • RIZHA NAHDIA NAUMI

Abstract

Abstrak

 

Pertambangan tradisional yang dilakukan rakyat Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro tidak bisa lepas dari sejarah pertambangan Blok Cepu, sejak zaman Belanda. Pemerintahan Kolonial Belanda melakukan penambangan minyak tradisonal di Wonocolo banyak menggunakan kerja penduduk lokal dengan memanfaatkan warga setempat, secara turun temurun warga setempat melakukan usaha penambangan  minyak tradisional.Setelah ditinggalkan Belanda karena pindah ke Kawengan, sumur di Wonocolo tersebut ditambang oleh warga sampai sekarang.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Apa yang melatarbelakangi dilakukannya penambangan minyak tradisional di Desa Wonocolo? 2) Bagiamana proses penambangan minyak tradisional itu dilakukan? 3) Bagaiamana pengaruh penambangan minyak tradisional tersebut bagi kondisi sosial ekonomi masyarakat Desa Wonocolo?

Metode penelitian yang dipakai adalah metode penelitian sejarah. Langkah pertama adalah heuristik, yaitu mengumpulkan data atau sumber sejarah baik yang primer maupun sekunder  yang berupa dokumen atau surat kabar sejaman.Langkah kedua yaitu kritik yang berupa pengujian terhadap sumber-sumber yang digunakan agar relevan dengan masalah penelitian.langkah ketiga yaitu interpretasi pada tahap ini yang dilakukan oleh peneliti yakni menafsirkan fakta sejarah.Selanjutnya langkah keempat yaitu histiografi, pada tahap ini merupakan tahap akhir dari proses penyusunan penulisan skripsi.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut, latar belakang penambangan minyak tradisional adalah karena di Desa Wonocolo terdapat banyak sumur tua peninggalan Belanda yang di manfaatkan kembali pada tahun 1970an terjadi kenaikan harga minyak yang tinggi, sehingga kegiatan penambangan minyak itu secara ekonomis akan menguntungkan. Proses kegiatan penambangan  tersebut awalnya dilakukan secara tradisonal,  namun setelah tahun 1980-an menggunakan teknologi baru dengan mengggunakan mesin diesel dan mobil bekas untuk menggerakkan pompa minyak. Secara ekonomis kegiatan penambangan minyak kurang menguntungkan masyarakat penambang, karena sistem pembagian yang kurang adil dan harga yang relatif murah. Namun dibandingkan dengan usaha pertanian tetap lebih menguntungkan. Dampak negatif dari usaha penambangan adalah adanya konflik horisontal antar warga dan pencermaran lingkungan yang perlu mendapat perhatian dari pemerintah.

 

Kata Kunci : Migas, Tradisional,  Wonocolo.

Published
2015-01-27
Abstract Views: 1035
PDF Downloads: 1068