Perkembangan Batik Lorog Pacitan Tahun 1980-2010

  • DINASTUTY MULIA

Abstract

Salah satu batik daerah yang memiliki keunikan ialah batik Lorog, yang terdapat di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Sentra Batik Lorog terdapat di Kecamatan Ngadirojo. Perkembangan batik Lorog dihadapkan pada perubahan dari segi teknik dan motif batik. Proses pewarnaan batik Lorog terdiri dari dua macam, yaitu batik yang menggunakan pewarna sintetik dan batik yang menggunakan pewarna alam. Perkembangan Batik Lorog Pacitan Tahun 1980-2010 dihadapkan beberapa permasalahan, yaitu : 1) Bagaimana perkembangan motif Batik Lorog Pacitan tahun 1980-2010; 2) Bagaimana perkembangan industri Batik Lorog Pacitan 1980-2010. Penelitian in menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari 1) Heuristik melalui kepustakaan, wawancara dan observasi; 2) Kritik sejarah; 3) Inteprestasi; dan 4) Historiografi.

Berdasarkan hasil penelitian motif batik Lorog Pacitan terdapat tahapan yaitu era1980-1990, era 1990-2000 dan era 2000-2010. Era 1980-1990 motif batik Lorog masih sederhana dengan menggunakan motif-motif klasik pengaruh dari Jogja dan solo, seperti motif Parang Kusumo, Ceplok, Kawung, Semen Rama, dsb. Teknik pembuatan batik Lorog sebelum tahun 1980-an ialah teknik kerikan atau ngerok/nggirah, namun setelah tahun 1980-an teknik pembuatan batik yang digunakan pembatik batik Lorog beralih menggunakan teknik lorodan. Pada periode ini juga motif batik Lorog mulai mengembangkan motif tumbuh-tumbuhan dan hewan yang mengarah ke batik petani, misalnya motif Merak Brodol dan motif Kembang Kenikir. Era 1980 proses pewarnaan masih menggunakan warna gelap seperti coklat, soga dan nilo. Sementara pada era 1990 mulai intensif menggunakan warna batik pesisiran, seperti warna merah, hijau, kuning akibat pengaruh dari Madura. Kemudian pada era 2000-2010 motif batik Lorog mulai menampakkan keeksistensinya karena kreativitas dan inovasi yang diciptakan para pembatik kian terlihat. Terlihat dari motif baru perpaduan antara motif klasik dan motif batik petani menjadi motif baru yang diciptakan oleh para pembatik untuk menarik perhatian pembeli, seperti motif Pace Sidoluhur, motif Parang Kusumo Seling Kembang Pace dan motif Kawung Kupu Pace.

Pada era 1980-1990 industri batik Lorog mengalami penurunan yang sangat drastis sebagai akibat dari tuntutan pasar dan pengaruh jaman yang menyebabkan motif batik Lorog tergeser oleh motif kreasi dan inovasi baru serta tata warna yang cerah khas batik pesisiran. Kondisi ini tetap berlanjut pada era 1990-2000. Era 2000-2010 akibat dari perkembangan desain motif batik semakin berkembang didukung munculnya inovator motif batik Lorog Pacitan sehingga industri batik mulai menampakkan eksistensinya. Pada tahun 2007 dibentuknya Paguyuban Batik Tulis Lorog juga ikut menjadi sarana yang baik bagi para pengrajin batik Lorog Pacitan. Peran pemerintah untuk mengembangkan sentra industri kerajinan batik Lorog Pacitan juga mulai menampakkan usahanya, terbukti dengan kerajinan batik menjadi salah satu produk unggulan Kabupaten Pacitan dengan pendekatan OVOP (One Village One Product).

Kata Kunci : Perkembangan Batik Lorog Pacitan, Motif Batik, Sentra Industri Batik

Published
2015-06-01
Abstract Views: 146
PDF Downloads: 314