JARGON – JARGON POLITIK MASA ORDE BARU DALAM MENCIPTAKAN STABILITAS NASIONAL

  • AL-DONNA ZHARA KHAIRANI

Abstract

Kebijakan Orde Baru secara jelas menempatkan bahasa sebagai instrumen ketertiban untuk menciptakan stabilitas nasional. Bahasa digunakan untuk menciptakan jargon-jargon politik melalui pesan komunikasi massa. Dalam menyampaikan pesan – pesan politiknya, pemerintah  Orde  Baru  menggunakan jargon – jargon  politik agar mudah diingat oleh rakyat.

Dari  latar  belakang  di  atas,  maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut: 1) Apa latar belakang jargon-jargon politik dikeluarkan oleh pemerintah masa Orde Baru?; 2) Bagaimana makna jargon-jargon politik pemerintah Orde Baru?; 3) Bagaimana dampak penggunaan jargon-jargon politik dalam menciptakan stabilitas nasional?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan latar belakang jargon-jargon politik yang dikeluarkan oleh pemerintah masa Orde Baru, untuk mengidentifikasi makna jargon-jargon politik pemerintah Orde Baru, untuk menjelaskan dampak penggunaan jargon-jargon politik dalam menciptakan stabilitas nasional.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang meliputi heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Untuk dapat memperoleh hasil yang baik pada skripsi ini peneliti melakukan penelusuran berupa surat kabar yang sejaman.

Hasil penelitian ini dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut. Pertama, Jargon merupakan ungkapan bahasa yang mencerminkan situasi dan kondisi pada saat  jargon tersebut dikeluarkan. Tentu ada  alasan, latar belakang dibalik dikeluarkannya suatu  jargon politik oleh pemerintah masa Orde Baru. Hal ini berkaitan dengan pemerintahan sebelumnya, yaitu masa Demokrasi Terpimpin. Kedua, secara umum, jargon politik masa Orde Baru memiliki ciri khusus yang tidak jauh dari ABRI, Golkar, Pancasila, serta pembangunan. Ketiga, dampak jargon politik pada masa Orde Baru, banyak berhasil dalam membentuk opini publik dan meraih simpati massa untuk melegitimasi kekuasaan. Selain dampak positif, jargon juga memiliki dampak negatif. Dampak negatif dari jargon-jargon yang dikeluarkan oleh pemerintah Orde Baru adalah dinilai gagal dalam pemerataan pembangunan karena hasilnya hanya dinikmati oleh sebagian kecil masyarakat.

Kata Kunci: Jargon, Politik, Orde Baru, Golkar, ABRI.

Published
2015-07-06
Abstract Views: 275
PDF Downloads: 1683