SEKOLAH TIONG HWA HWEE KWAN (THHK) DI MOJOKERTO PADA TAHUN 1907-1942

  • CINDY ENDRIANA

Abstract

Skripsi ini membahas tentang pendidikan bagi anak-anak Tionghoa di Mojokerto. Penyelenggaraan pendidikan bagi anak-anak Cina dirasa sangat kurang memadai, pemerintah Hindia Belanda hanya memperhatikan sekolah bagi golongan bangsawan, golongan Eropa serta golongan pribumi dan tidak disebutkan pendidikan bagi anak-anak Cina, sehingga pendidikan anak-anak Cina menjadi terabaikan. Dengan demikian, pemimpin golongan Tionghoa yang berpendidikan Belanda sangat membenci sikap diskriminasi pemerintah Hindia Belanda maka mereka mendirikan perkumpulan Tiong Hoa Hwe Kwan yang bertujuan untuk memajukan pendidikan dan kebudayaan masyarakat Cina di Hindia Belanda.Sekolah THHK merupakan pendidikan modern yang diperuntukkan bagi anak-anak Cina.

                Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah mengapa  sekolah THHK didirikan di Mojokerto? Bagaimana sejarah berdirinya THHK di Mojokerto? Bagaimana proses pembelajaran di sekolah THHK Mojokerto pada tahun 1907-1942? Bagaimana dampak sosial, budaya serta politik dengan adanya sekolah THHK bagi masyarakat etnis Tionghoa di Mojokerto?Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat tahap yaitu heuristik, kritik, interpretasi terhadap data-data yang didapat, serta historiografi.

                Hasil penelitian menunjukkan bahwa THHK di Mojokerto bukanlah cabang dari THHK di Batavia.Sekolah THHK di daerah-daerah lain berdiri atas dasar kesuksesan yang diraih oleh sekolah THHK pertama di Batavia.Sentral pendidikan di THHK adalah ajaran khonghucu yang menjunjung tinggi nilai moral. Sekolah THHK Mojokerto berbeda dengan THHK di daerah lain, sekolah THHK Mojokerto kedatangan seorang pujangga serta ahli sastra dari Tiongkok yakni Shu Manshu. Beliau mengajar bahasa Inggris serta menjadi pembina sekolah.Kegiatan pembelajaran di THHK Mojokerto mengalami vakum ketika Jepang mulai memasuki dan menguasai wilayah Mojokerto.Dampak adanya sekolah THHK ditinjau dari aspek sosial budaya yaitu sekolah ini menjadikan orang Tionghoa semakin menjunjung tinggi adat istiadat tanah leluhurnya, sedangkan ditinjau dari aspek politik, sekolah THHK ini sangat berkontribusi dalam pergerakan Tionghoa.

Kata Kunci: pendidikan, Tionghoa, THHK, Mojokerto

Published
2015-08-13
Abstract Views: 59
PDF Downloads: 159