PERKEMBANGAN TRADISI CEPROTAN DI DESA SEKAR KECAMATAN DONOROJO KABUPATEN PACITAN 1981 – 2013

  • FIDO ARMA WIJAYA

Abstract

Tradisi Ceprotan merupakan tradisi bersih desa yang dilaksankan di Desa Sekar Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan. Keselamatan desa merupakan tujuan pokok dari pelaksanaan tradisi ini. Tradisi ini dilaksanakan setahun sekali, yaitu setiap bulan Selo atau Longkang  (Dulkangidah / DzulQa’adah) hari dan pasaran Senin Kliwon atau pada hari Minggu Kliwon.

Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu (1) Bagaimana asal usul Tradisi Ceprotan di Desa Sekar Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan. (2) Bagaimana perkembangan tata laksana Tradisi Ceprotan di Desa Sekar Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan. (3) Apa implikasi hasil penelitian Perkembangan Tradisi Ceprotan di Desa Sekar Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan terhadap program Pendidikan Sejarah. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Historis (Sejarah), beberapa tahapannya yaitu : (1) Heuristik, dilakukan dengan dokumen, pustaka, observasi (pengamatan tidak langsung / non partsipan), dan wawancara (2) Kritik, yaitu kritik data dilakukan dengan menyeleksi, menilai, memilah dan menguji kredibilitas data yang telah diperoleh melalui perbandingan data – data sumber lain. (3) Interpretasi sumber, hasil datasejarah yang terkumpul dan dibandingkan kemudian dianalisis dan disesuaikan dengan sumber buku untuk menjadi fakta sejarah.  (4) Historiografi, Penulis membuat sebuah penulisan sejarah dari data – data  yang telah didapat dan relevan dengan tulisan yang akan dibahas.

Dari analisis ini dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu (1) Asal usul Tradisi Ceprotan di Desa Sekar Kecamatan Donorojo didasari oleh mitos kehidupan Kyai Godek dan Dewi Sekartaji   dari Kerajaan Kediri. (2) Perkembangan tata laksana Tradisi Ceprotan di Desa Sekar Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan di mulai ketika tahun 1981 pada saat Desa Sekar dipimpin oleh Sakiman Sastro Wiyono, kemudian dilanjutkan Iman Tukidjo tahun 1999 – 2013, tahun 2013 – sekarang yaitu masa kepemimpinan Miswandi. (3) Implikasi hasil penelitian Tradisi Ceprotan Terhadap Pendidikan Sejarah yaitu dalam proses belajar Pendidikan Sejarah adanya kesadaran akan memanfaatkan sumber pembelajaran Sejarah, termasuk di dalamnya sumber sejarah lokal. Sejarah lokal dapat diangkat dari karakteristik daerah masing – masing.

Kata kunci : Tradisi Ceprotan,  Perkembangan, Donorojo

Published
2015-08-14
Abstract Views: 184
PDF Downloads: 198