TARI OREK-OREK DI KABUPATEN NGAWI TAHUN 1981-2014

  • ARDIAN AGUS MAHARDIKA

Abstract

Tari Orek-Orek merupakan kesenian khas Kabupaten Ngawi. Tari Orek-Orek diciptakan sebagai pengganti kesenian Orek-Orek yang telah punah. Kesenian Orek-Orek bukanlah seni tari melainkan seni drama. Tari Orek-Orek pernah mendapatkan penghargaan dari MURI sebagai penari masal dengan jumlah penari terbanyak pada tahun 2014.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Bagaimana sejarah lahirnya kesenian Tari Orek-Orek di Kabupaten Ngawi?; 2) Bagaimana pementasan Tari Orek-Orek?; 3) Bagaimana perkembangan kesenian Tari Orek-Orek di Kabupaten Ngawi tahun 1981-2014?; 4) Apakah makna simbolik yang ada pada Tari Orekā€“Orek tersebut? Penelitian ini menggunakan metode sejarah. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode heuristik, kritik dan intepretasi sumber, serta historiografi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan Tari Orek-Orek yang tumbuh dan berkembang pada tahun 1981 hingga 2014. Setting penelitian dilakukan di Sanggar Sri Budaya, Ngawi.

Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa sebelum Tari Orek-Orek ini diciptakan pada tahun 1981, pada tahun 1940-an terdapat suatu kesenian drama yang bernama Orek-Orek. Tari Orek-Orek lahir untuk menggantikan peran kesenian Orek-Orek sebagai kesenian khas Ngawi yang telah punah. Sejak tahun 1981 hingga 2014 Tari Orek-Orek telah mengalami perkembangan, seperti perubahan pada musik pengiring yang pada awalnya menggunakan satu set gamelan menjadi hanya keyboard dan kendang, serta kostum penari Tari Orek-Orek yang pada awalnya tidak diharuskan menggunakan warna merah dan kuning menjadi selalu menggunakan warna tersebut, kemudian kebijakan Pemerintah Kabupaten Ngawi yang kian gencar melakukan upaya demi melestarikan Tari Orek-Orek, seperti pelatihan Tari Orek-Orek terhadap guru se-Kabupaten Ngawi dan pemecahan rekor MURI. Jika dikaji lebih mendalam, pada Tari Orek-Orek terdapat makna simbolis yang terkandung di dalamnya, seperti pada kostumnya dan gerakannya yang menggambarkan seseorang yang bekerja keras. Selain memiliki makna simbolis, Tari Orek-Orek juga memiliki nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, seperti nilai religius (berdoa kepada Tuhan), nilai moral (kesungguhan dalam bekerja), dan nilai keindahan.

Kata kunci : Tari Orek-Orek, kesenian, Ngawi, perkembangan

Published
2015-08-14
Abstract Views: 663
PDF Downloads: 191