PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR (KOGNITIF, AFEKTIF DAN PSIKOMOTOR) SEJARAH SISWA ANTARA PEMBELAJARAN METODE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DENGAN METODE CERAMAH DI KELAS XI ILMU-ILMU SOSIAL SMA NEGERI 1 KREMBUNG

  • NEVI DIANTI

Abstract

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh penulis di kelas XI Ilmu-ilmu Sosial SMA Negeri 1 Krembung, siswa menganggap bahwa mata pelajaran sejarah adalah pelajaran yang tidak manarik dan tidak penting, sehingga membuat siswa cenderung pasif. Hal ini ditambah dengan seringnya penggunaan metode ceramah membuat siswa menjadi selalu bergantung kepada guru dan tidak bisa mandiri dalam penyelesaian tugas. Pada umumnya, tugas yang diberikan sering dikerjakan oleh siswa yang pandai saja, sehingga mempengaruhi indeks prestasi siswa. Melihat permasalahan tersebut, maka sudah seharusnya guru mengganti metode pembelajaran ceramah dengan model pembelajaraan yang mampu membuat siswa lebih aktif sehingga tercipta situasi belajar yang menyenangkan. Berdasarkan penelitian Slavin, model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi siswa, diantaranya yaitu tipe Student Teams-AchievementDivisions (STAD). Model pembelajaran tersebut digunakan untuk mengembangkan pribadi yang kreatif dan bersosialisasi. Dengan adanya pembagian kelompok yang dipilih secara acak, metode ini memberikan suatu pengalaman hidup berdampingan yang saling membutuhkan satu sama lain. Sehingga, siswa akan berinteraksi lebih dan dapat mengetahui hal baru dari siswa lain terkait ilmu pengetahuan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dan pengaruh metode pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) terhadap prestasi belajar siswa yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Model pembelajaran kooperatif berdasarkan teori konstruvistik sosial Vygotsky mengandung makna adanya pemberian bantuan kepada siswa untuk belajar dan memecahkan masalah, baik oleh guru maupun siswa yang lebih pandai. Desain  penelitian menggunakan  true  experimental  design. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian“Control Group Pretest-Posttest Design”, yaitu jenis penelitian ekperimen yang baik karena adanya kelompok lain yang tidak dikenal atau kelompok kontrol dan ikut mendapat pengamatan.  Dua kelompok tersebut adalah kelompok eksperimen yang menerapkan model pembelajaran aktif metode Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dan kelompok kontrol yang menerapkan model pembelajaran konvensional melalui metode ceramah.

Setelah  melalui  uji  normalitas  dan  homogenitas  diperoleh  bahwa varians  populasi  berdistribusi  normal  dan  homogen. Kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen dinyatakan baik dengan perolehan skor rata-rata 3,5 sedangkan pada kelas kontrol juga dinyatakan baik dengan perolehan skor rata-rata 3,5. Sampel  penelitian  dipilih  secara  random  sampling. Berdasarkan hasil analisis pada tiga aspek prestasi belajar siswa melalui uji-t, diperoleh nilai signifikansi masing-masing kelompok eksperimen dan kontrol berdasarkan penilaian kognitif (0.000< 0.05), afektif (0,000< 0.05), dan psikomotor  (0,001 < 0.05), maka dapat dikatakan  Ha diterima Ho ditolak. Selain itu nilai rata-rata hasil prestasi belajar kelompok eksperimen lebih besar dibanding kelompok kontrol. Berdasarkan hasil angket ketercapaian metode Student Teams-Achievement Divisions (STAD)  yang diberikan peneliti pada kelas eksperimen diperoleh hasil  94,53%. Dengan demikian  dapat  disimpulkan  bahwa  metode Student Teams-Achievement Divisions (STAD) berpengaruh pada prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IIS SMAN 1 Krembung.

Kata Kunci : metode pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD), prestasi belajar siswa

 

Published
2015-08-21
Abstract Views: 102
PDF Downloads: 38