KESENIAN JARANAN POGOGAN DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN PRAMBON KABUPATEN NGANJUK TAHUN 1956-1980

  • EKO GATUT FIBRIANTO

Abstract

Kesenian jaranan pogogan merupakan kesenian jaranan asli dari Kabupaten Nganjuk, (kesenian jaranan yang unik serta berbeda dengan kesenian jaranan yang berasal dari daerah lain)m. Keunikan jaranan terletak pada pementasan yang tidak ada adegan kesurupan serta tidak menggunakan kemenyan yang identik dengan hal-hal yang berbau mistis seperti kesenian jaranan pada umumnya. Jaranan pogogan dikenal masyarakat sebagai jaranan wayang orang karena dalam pementasannya ada lakon (jalan cerita) serta setiap pemain dirias seperti tokoh-tokoh wayang orang. Hal yang paling menonjol pada kesenian ini adalah adanya tokoh pogog (ndagel). Pogog dalam bahasa Jawa berarti terpotong (tugel), karena dalam pementasan selalu berbuat usil serta riasan yang tidak pada umumnya sehingga mengundang gelak tawa dari penonton.

Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu, 1) Bagaimana awal mula munculnya kesenian jaranan pogogan di Kabupaten Nganjuk, 2) Bagaimana perkembangan Kesenian Jaranan Pogogan di Desa Sugihwaras Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk tahun 1956-1980.

Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah. Langkah awal yaitu mengumpulkan sumber-sumber terkait tentang Kesenian Jaranan Pogogan di Desa Sugihwaras Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk tahun 1956-1980, sumber primer didapat dari dokumentasi dan narasumber berupa hasil wawancara. Sedangkan sumber sekunder didapat dari buku-buku, skripsi tentang Pertunjukan Kesenian Jaranan Pogogan di Dusun Jimbir Desa Sugihwaras Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk yang ditulis oleh Eko Kadiono. Kritik sumber dilakukan untuk memilah sumber baik primer maupun sekunder yang terkait dengan Kesenian Jaranan pogogan di Desa Sugihwaras Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk tahun 1956-1980. Proses interpretasi sumber digunakan untuk membandingkan sumber satu dengan sumber lain sehingga diperoleh fakta sejarah mengenai Kesenian Jaranan Pogogan di Desa Sugihwaras Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk tahun 1956-1980. Tahap terakhir adalah historiografi yang menjadi hasil tulisan sebagai rekonstruksi semua fakta sejarah sesuai dengan tema penulisan sejarah.

          Hasil penelitian dapat dianalisis bahwa yaitu, 1) asal mula kesenian Jaranan pogogan adalah berasal dari cerita rakyat tentang pasukan berkuda dari Prabu Klono Sewandono yang berasal dari Kerajaan Bantarangin ketika sedang beristirahat disebuah tempat saat menuju Kediri untuk melamar Dewi Songgolangit ketika sedang beristirahat tersebut meraka asyik berbincang dan bersenda gurau, dari cerita rakyat itulah kemudian menjadi asal usul terciptanya kesenian jaranan pogogan. 2) Perkembangan kesenian jaranan pogogan di Dusun Jimbir Desa Sugihwaras Kecamatan Prambon pada tahun 1956 berdiri kesenian jaranan pogogan Teguh Rahayu yang dipimpin oleh Bapak Maridjo. Tahun 1965 hingga tahun 1975 merupakan masa keemasan kesenian jaranan pogogan Teguh Rahayu, walaupun terjadi gejolak politik di Indonesia pada tahun 1965 namun tidak menyurutkan eksistensi kesenian jaranan pogogan. Tahun 1978 hingga 1980 merupakan kemunduran kesenian jaranan pogogan, banyak kesenian lain yang lebih digemari oleh masyarakat serta munculnya kesenian jaranan yang beradegan kesurupan yang membuat jaranan pogogan semakin meredup.

Kata Kunci: Pogogan, Perkembangan, Desa Sugihwaras

Published
2016-02-02
Abstract Views: 363
PDF Downloads: 156