PERJUANGAN RAKYAT PAMEKASAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DALAM AGRESI MILITER BELANDA 1 DI MADURA TAHUN 1947

  • SULFAN AFANDI

Abstract

Berita kemerdekaan terdengar di Pamekasan dan rakyat melakukan aksi penurunan Bendera Jepang dan menghubungi semua alim ulama serta tokoh-tokoh masyarakat di seluruh Madura agar ikut serta dalam gerakan kemerdekaan. Walaupun sudah merdeka, Belanda terus melancarkan aksinya untuk menguasai Indonesia. Hal ini terbukti dengan ingkarnya Belanda terhadap perjanjian Linggajati yang sudah disepakati oleh pihak Belanda dengan Indonesia. Belanda melancarkan agresi militernya ke wilayah Republik Indonesia yang dikenal dengan Agresi Militer Belanda I yang bertujuan menguasai kembali dan mendirikan negara-begara bagian di wilayah Republik Indonesia, diantaranya Jawa Timur termasuk Madura. Agresi militer Belanda I ini menimbulkan reaksi rakyat Pamekasan yang ingin mempertahankan Kemerdekaan Indonesia. Reaksi ini berupa perlawanan rakyat Pamekasan yang tergabung dalam badan kelaskaran ingin menunjukkan kepada Belanda bahwa Madura tidak akan mudah dikuasai. Belanda menghabiskan waktu sekitar 4 bulan untuk bisa menguasai Madura. Perjuangan ini berakhir pada tanggal 25 Nopember 1947 setelah Belanda menguasai Madura dan para pejuang diperintahkan untuk hijrah ke Jawa agar bergabung dengan pasukan pejuang lainnya. Kata kunci : Perjuangan rakyat, Pamekasan, Agresi militer Belanda I.

Published
2016-04-06
Abstract Views: 190
PDF Downloads: 410