PERJUANGAN K.H. ABDULLAH FAQIH DALAM MENGEMBANGKAN PONDOK PESANTREN MAMBAUS SHOLIHIN SUCI – MANYAR – GRESIK TAHUN 1976 – 1997.

  • ULIL FADHILAH

Abstract

K.H. Abdullah Faqih adalah pendiri, pemimpin dan pengasuh Pondok Pesantren Mambaus Sholihin, yang beralamatkan di Desa Suci,Gg, KH Abdullah Faqih, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik. Ponpes ini Berdiri pada tahun 1976, KH Abdullah Faqih mampu membawa perubahan yang sangat baik bagi masyarakat.Kondisi masyarakat Desa Suci sebelum berdirinya Pondok Pesantren, banyak sekali perilaku masyarakat yang menyimpang dari ajaran agama Islam.Selain itu, Beliau juga berjasa besar dalam mengembangkan Pondok Pesantren Mambaus Sholihin.Pada awalnya, Pondok Pesantren Mambaus sholihin adalah pondok pesantren yang hanya mengkaji kitab- kitab kuning saja. Seiring berjalannya waktu, pada tahun 1978, di bukalah pendidikan formal dengan membuka Madrasah Ibtida’iyah dan pada tahun selanjutnya semakin berkembang menjadi beberapa lembaga pendidikan hingga tahun 1997 ada beberapa tingkatan sekolah formal di Pondok Pesantren Mambaus Sholihin.

Berdasarkan Latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Bagaimana perjuangan K.H Abdullah Faqih dalam mengembangkan Pondok Pesantren Mambaus Sholihin Tahun 1976-1997  2) Bagaimana perkembangan Pondok Pesantren Mambaus Sholihin tahun 1976-1997 pada masa kepemimpinan K.H Abdullah Faqih. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang meliputi pertama: heuristik, heuristik yaitu mencari sumber utama dan sumber pendukung, sumber utama dalam penelitian ini adalah dokumen dari pondok pesantren mambaus sholihin, berupa bukukarangan KH Abdullah Faqih, buku-buku terbitan pondok pesantren mambaus sholihin, wawancara dengan anggota keluarga. KH. Abdullah Faqih, dan wawancara kepada guru yang mengajar di pondok pesantren mambaus sholihin sedangkan sumber pendukung adalah wawancara dengan santri alumni pondok pesantren mambaus sholihin beserta buku-buku baik dari perpustakaan IAIN, perpustakaan Unesa dan perpustakaan Al-Azhar menganti. Kedua kritik, kritik yaitu menguji kredibilitas sumber menjadi fakta.ketiga interpretasi, interpretasi yaitu menghubungkan antar fakta dan terakhir historiografi, historiografi yaitu  menyajikan dalam bentuk karya ilmiah.

Hasil Penelitian ini dapat diperoleh kesimpulan yaitu, Berdirinya Pondok Pesantren Mambaus Sholihin Suci awalnya bukanlah keinginan pribadi dari KH. Abdullah Faqih, karena beliau merasa belum mampu untuk mengasuh pondok pesantren dengan alasan bahwa ilmu agama yang beliau miliki belum cukup tetapi atas dorongan dan dukungan dari sahabat-sahabat beliau yaitu K.H. Asfihani Faqih  dan Syam Wongtani akhirnya Pada tahun 1976, K.H. Abdullah Faqih mau untuk menjadi pengasuh pondok pesantren Mambaus Sholihin. Adapun dana yang beliau gunakan untuk mendirikan Pondok Pesantren  yaitu dari sahabat-sahabat beliau serta sumbangan dari salah satu warga Suci sendiri yang berupa Sebuah tanah yang di wakafkan untuk K.H Abdullah Faqih yang akan dibangun Sebuah Mushollah pada waktu itu. dan lambat laun semakin lama banyaknya volume santri yang berdatangan di musollah tersebut,akhirnya K.H Abdullah Faqih berinisiatif untuk membangun sebuah Pondok di Desa Suci yang santrinya berasal dari Luar Kota Gresik.

Pondok Pesantren Mambaus Sholihin yang beliau dirikan semakin lama semakin berkembang pesat. Pendidikan Formal yang ada di pondok pesantren juga semakin berkembang dari tahun ke tahun. Mulai dari pendidikan Madrasah hingga Perguruan Tinggi INKAFA. Model pembelajaran yang beliau terapkan adalah model pembelajaran yang terdapat 3 ciri khas metode yaitu sorogan, wetonan, dan Bandongan. Seiring berkembangnya waktu, pondok pesantren banyak mendatangkan guru baru lulusan dari pondok gontor sehingga muncullah ide beliau untuk membuka metode pembelajaran modern yaitu Pendidikan Klasikal, Sejak saat itulah Pondok pesantren Mambaus Sholihin berubah menjadi Pondok Pesantren Modern tetapi tetap tidak meninggalkan Sistem Pendidikan Tradisionalnya.

Kata Kunci: KH.Abdullah Faqih, Pondok Pesantren Mambaus Sholihin

Published
2016-04-06
Abstract Views: 464
PDF Downloads: 111