ARTI HISTORIS PRASASTI PATAKAN DALAM JEJAK AIRLANGGA DI LAMONGAN

  • EVIANA

Abstract

Prasasti merupakan sumber primer tertulis yang sangat penting untuk menuliskan sebuah sejarah Indonesia kuno. Banyaknya sebaran peninggalan arkeologis, baik berupa prasasti, struktur bangunan, batu lumpang, fragmen keramik, pecahan tembikar, maupun uang kepeng di Kabupaten Lamongan, memberikan petunjuk bahwa Lamongan adalah pusat dari Kerajaan Airlangga. Airlangga adalah salah satu raja pembesar Jawa yang pernah memerintah pada 1019-1043 Masehi. Selama memerintah, Airlangga telah mengeluarkan kurang lebih 33 prasasti untuk melegitimasi kekuasannya. Salah satu prasasti yang dikeluarkan adalah Prasasti Patakan, yang berisikan tentang pemberian hadiah sima kepada penduduk Desa Patakan karena memelihara bangunan suci Sang Hyang Patahunan. Penelitian ini membahas (1)Jejak-jejak peninggalan Airlangga di Lamongan; (2)Peristiwa-peristiwa kesejarahan yang terdapat dalam isi Prasasti Patakan; dan (3)Hubungan Prasasti Patakan dengan keadaan sosial politik masa pemerintahan Airlangga. Adapun metode penulisan yang digunakan adalah metode pendekatan sejarah, yang mencakup empat tahapan yaitu pengumpulan sumber, kritik sumber, interpretasi sumber, dan historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peninggalan-peninggalan di Lamongan sebagian besar berasal dari masa Airlangga. Hal tersebut didasarkan pada analisis isi dan unsur fisik temuan arkeologis. Berdasar hasil toponim juga menunjukkan bahwa prasasti masa Airlangga mempunyai kesamaan nama-nama desa di Lamongan yang keberadaannya masih ada sampai saat ini. Salah satunya adalah Desa Patakan yang disebut dalam Prasasti Patakan dan Prasasti Terep. Adapun peristiwa kesejarahan yang terdapat dalam Prasasti Patakan meliputi daerah penetapan sima, keberadaan wargga kilalan, tokoh dewa-dewa, raja, pejabat kerajaan, Bhatara Ri Sang Hyang Patahunan, dan buyut banil. Prasasti Patakan yang berisi sima merupakan salah satu unsur sosial dan politik Airlangga dalam melegitimasi kekuasaannya. Penyebutan wargga kilalan memberikan informasi bahwa Airlangga telah menjalin hubungan dengan negara lain dan menjadi salah satu cara Airlangga untuk menunjukkan kekuasaan Airlangga pada negara lain. Selain itu, dengan adanya orang suci yakni Sang Hyang Patahunan dan juga pengikutnya yang dapat menjamin keselamatan Airlangga, menunjukkan akan pentingnya kedudukan Desa Patakan sebagai tempat pelarian Airlangga saat diserang musuh.

Kata Kunci: Prasasti Patakan, Airlangga, Lamongan

Published
2016-04-07
Abstract Views: 287
PDF Downloads: 344