PERUBAHAN ELEKTABILITAS PARTAI PESERTA PEMILU DI YOGYAKARTA TAHUN1971-1999

  • YULI ROHMAWATI

Abstract

Pemilu sebagai salah satu wujud dari sebuah negara yang demokrasi mulai dilaksanakan di Indonesia. Yogyakarta sebagai Derah Istimewa yang ada di Indonesia tidak lepas dari pelaksanaan sistem demokrasi dengan melaksanakan Pemilu setiap lima tahun sekali. Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang menjadi basis kekuatan Golkar pada pelaksanaan Pemilu masa Orde Baru. Kemenangan Golkar di Yogyakarta sudah terjadi sejak pelaksanaan Pemilu tahun 1971-1997. Namun kondisi berbeda terjadi pada Golkar ketika pelaksanaan Pemilu tahun 1999, yang mana posisi Golkar tergeser oleh PDI. Adanya perubahan perolehan suara yang terjadi antara PDI dan Golkar pada Pemilu tahun 1999 menunjukkan adanya perubahan elektabilitas yang terjadi antara PDI dan Golkar . Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: Bagaimana pelaksanaan Pemilu di Indonesia tahun 1971-1999?, Bagaimana pelaksanaan Pemilu di Yogyakarta pada tahun 1971-1999?, Mengapa terjadi perubahan elektabilitas partai peserta Pemilu di Yogyakarta pada tahun 1971-1999?. Penelitian ini menggunakan metode metodologi penelitian sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Sumber primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah arsip tentang pemilu, Undang – undang tentang Pemilu serta koran yang membahas tentang Pemilu di Yogyakarta antara tahun 1971-1999. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini bahwa pelaksananaan Pemilu di Indonesia pada masa Orde Baru hanya diikuti oleh tiga peserta yaitu PPP, PDI, dan Golkar, pelaksanaan Pemilu selalu diawali dengan aksi kampanye dari berbagai partai peserta Pemilu. Pada Pemilu tahun 1999 peserta Pemilu mencapai 48 partai. Pelaksanaan Pemilu tahun 1971-1999 dapat dilaksanakan dengan baik oleh pemerintah namun masih terdapat pelanggaran yang dilakukan oleh partai peserta Pemilu ketika melaksanakan kampanye. Kondisi yang sama juga terjadi di Yogyakarta dimana jumlah peserta Pemilu hanya dibatasi tiga peserta saja. Para peserta Pemilu menyampaikan visi dan misi partai pada pelaksanaan kampanye. Aksi kampanye yang dilakukan partai peserta Pemilu di Yogyakarta menyebabkan berbagai pelanggaran, mulai dari bentrok fisik antar pendukung partai, pelanggaran lalu lintas, hingga pengrusakan kantor DPC salah satu partai di Yogyakarta. Pelaksanaan Pemilu di Yogyakarta dapat dilaksanakan dengan baik, namun terdapat beberapa masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya dengan alasan tertentu. Hasil Pemilu masa Orde Baru selalu dimenangkan oleh Golkar, namun kemenangan Golkar tidak berlangsung lama. Pada Pemilu tahun 1999 PDI mampu memenangkan perolehan suara di Yogyakarta. Adanya perubahan perolehan suara antara PDI dan Golkar menunjukkan terjadinya perubahan elektabilitas pada kedua partai. Perubahan tersebut terjadi akibat kegagalan Pemerintahan Orde Baru dan dihapuskannya segala kebijakan yang tidak adil terhadap partai peserta Pemilu.

Kata Kunci: Daerah Istimewa Yogyakarta, Pemilu Orde Baru dan Reformasi, Perubahan elektabilitas partai

Published
2016-04-07
Abstract Views: 63
PDF Downloads: 127