PERTEMPURAN DI GRESIK (BATTLE OF GRISSEE) TAHUN 1945-1947 (KAJIAN HUBUNGAN STRATEGI PERTEMPURAN DAN GEOSPASIAL)
Abstract
Sejak abad ke-13, Gresik telah menjadi wilayah perdagangan penting dengan pelabuhannya yang terkenal yaitu Jaratan, kemudian berubah ke timur menjadi pelabuhan Gresik sampai sekarang. Wilayah Gresik secara geografis memiliki banyak bukit kapur dan dialiri oleh dua sungai besar yaitu Bengawan Solo dan Kali Lamong. Kondisi geografis Gresik membuat Gresik menjadi kota penting bagi kekuasaan yang berada di dalamnya. Posisi Kota Gresik di sebelah barat Surabaya yang memanjang dari pantai utara (Ujung Pangkah) sampai selatan (Wringin Anom). Pada masa awal Kemerdekaan, isu utama Indonesia adalah kedatangan Belanda kembali yang akan dilakukan oleh NICA. Oleh karena itu, seluruh warga Indonesia termasuk karesidenan Surabaya bersiap untuk melawan kedatangan NICA dengan membentuk pasukan-pasukan reguler dan pasukan dari laskar rakyat. Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah (1) Mengapa Gresik menjadi front pertempuran sektor utara dalam pertempuran awal kemerdekaan? (2) Bagaimana kronologi jalannya pertempuran di kota Gresik? (3) Bagaimana peran Laskar Rakyat dalam strategi pertempuran di Gresik?. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan langkah-langkah sebagai berikut : pertama, heuristik (mengumpulkan data) yaitu mengumpulan buku, data, koran, arsip, catatan militer, dan sumber lisan tentang pertempuran di Gresik. Kedua, kritik pada sumber yang diperoleh seperti buku, koran, arsip, dan sumber lisan tentang pertempuran di Gresik. Ketiga, interpretasi dengan menghubungkan fakta-fakta yang diperoleh dan keempat, historiografi atau penulisan sejarah sesuai dengan tema yang dipilih. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa kondisi geografis Gresik berpengaruh terhadap pembentukan strategi BKR dalam sektor pertempuran luar kota Surabaya. Pembentukan strategi BKR memanfaatkan bangunan dan alam yang terdapat di Gresik. Sektor utara memanfaatkan pegunungan kapur dan jembatan sebagai basis pertahanan, sektor tengah dan selatan memanfaatkan simpang jalan, perumahan penduduk, dan jembatan sebagai basis pertahanan. Pasukan BKR/TRI dibantu oleh laskar rakyat menggunakan berbagai strategi pertempuran seperti pertahanan linier, Wehrkreise, dan Great Patriotic Warfare dalam upayanya untuk mempertahankan Gresik selama dua tahun(1946-1947). Pasukan BKR/TRI terbagi ke dalam tiga sektor pertahanan bertempur melawan Belanda. Gresik dapat dikuasai melalui pertempuran dan perjanjian antar negara. Laskar rakyat menjadi bagian dari strategi BKR/TRI seperti laskar Hizbullah ketika menerapkan strategi dua arah dan Pesindo yang bertugas menghadang musuh.
Kata Kunci : Gresik, pertempuran, BKR, Laskar Rakyat, strategi.
PDF Downloads: 379