PERKEMBANGAN PERKEBUNAN TEH BANTARAN BLITAR TAHUN 2000-2014

  • ARDILA

Abstract

Perkebunan teh Bantaran merupakan warisan peninggalan dari pemerintah kolonial Belanda. Perkebunan Teh Bantaran ini sudah diusahakan oleh Belanda sejak  tahun 1880 dengan luas areal tanam mencapai 501 bouws. Pada saat itu perusahaan yang memegang perkebunan Bantaran yakni N. V. Cult. Mij. Djenang, e. en. O, dengan ditanami koffie, peper dan padi. Perkebunan teh Bantaran milik Belanda ini dinasionalisasi pada 1957 dengan nama Pusat Perkebunan Negara (PPN) baru. Hal ini dibuktikan dengan dikeluarkannya Keputusan Pemerintah no. 86 tentang Nasionalisasi perkebunan milik Belanda di Indonesia.  Perkebunan teh Bantaran mengalami beberapa perubahan dalam kepemimpinan dan pengolaan. Dari keberadaan perkebunan Bantaran sedikit banyak memberikan beberapa dampak bagi kehidupan masyarakat baik di bidang Ekonomi ataupun di bidang Sosial.

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana Sejarah berdirinya perkebunan teh Bantaran?(2) Bagaimana perkembangan perkebunan teh Bantaran tahun 2000-2014?(3) Bagaimana pengaruh perkebunan teh Bantaran terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat? Tujuan dan manfaat dalam penelitian ini adalah menambah pengetahuan tentang keberadaan perkebunan teh Bantaran terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat desa Tulungrejo Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah yang mempunyai beberapa tahap, yaitu : heuristik yaitu pengumpulan sumber-sumber  berupa arsip perkebunan teh Bantaran dan sumber lisan berupa wawancara dengan Manager perkebunan Bantaran dan penduduk sekitar, kritik yaitu tahap memilih sumber-sumber yang telah ditemukan, interprestasi yaitu tahap melakukan analisis terhadap fakta-fakta yang ditemukan dari berbagai sumber baik primer maupun sekunder, dan historiografi yaitu tahap penyajian hasil laporan penelitian dalam bentuk tulisan dengan penulisan sejarah yang benar.

                Perkebunan Teh Bantaran merupakan salah satu aset milik negara yang dijadikan wadah untuk mendapatkan laba dan mensejahterakan perekonomian Indonesia melalui ekspor teh ke berbagai negara.Teh yang diekspor dan dikonsumsi di dalam negara berbanding 9:1. Produksi teh dari tahun 2000 hingga 2014 mengalami fluktuasi atau naik turun yang disebabkan oleh beberapa faktor antara lain cuaca, angin dan hasil petikan pucuk teh. Pada tahun 2014 produksi teh perkebunan Bantaran mengalami kenaikan hingga mencapai target yang ditentukan perusahaan yakni sekitar kurang lebih 1,5 ton. Perkebunan Bantaran memberikan dampak sosial-ekonomi terhadap masyarakat sekitar. Perkebunan Bantaran dapat menyerap tenaga kerja yang baik sehingga kehadirannya di Desa Tulungrejo memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Tenaga kerja yang terserap utamanya sebagai pemetik teh.

Kata kunci: Perkebunan Teh Bantaran, Perkembangan, Afdelling Bantaran

Published
2016-05-03
Abstract Views: 332
PDF Downloads: 454