ASPEK HISTORIS PERANAN PBB DALAM PENYELESAIAN KONFLIK PALESTINA-ISRAEL 1967-1995

  • NUR ISLAMIYAH

Abstract

Palestina-Israel merupakan konflik abadi yang terjadi di Timur Tengah yang menuntut keterlibatan PBB dalam proses perdamaian tersebut. Konflik yang terjadi pada tahun 1967, dan 1973 terjadi perebutan wilayah. Seluruh wilayah Arab Palestina direbut oleh Israel. PBB mlakukan berbagai upaya penyelesaian seperti dikeluarkannya resolusi-resolusi, perudingan diantara negara untuk mencari solusi penyelesaian dari konflik ini sehingga konflik ini banyak melibatkan negara-negara besar mengambil peranan dalam konflik ini khususnya peranan Amerika Serikat dalam menentukan keputusan yang telah ditetapkan oleh Dewan Keamanan PBB.
Dalam penelitian ini rumusan masalah yaitu (1) Apa upaya-upaya yang telah dilakukan PBB dalam penyelesaian konflik Palestina-Israel 1967-1995, (2) Bagaimana implementasi kebijakan PBB dalam penyelesaian konflik Palestina-Israel 1967-1995, dan (3) Bagaimana dampak kebijakan PBB, bagi Palestina maupun Israel. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah meliputi, heuristic, yaitu pengumpulan sumber yakni sumber primer seperti Koran kompas, Tempo, suara merdeka, merdeka, dan Surabaya Post. Kemudian sumber sekunder terdiri dari buku, jurnal, dan internet.
Konflik Palestina-Israel berkembang menjadi konflik regional yang dapat membahayakan perdamaian dan keamanan dunia. Untuk itu PBB ikut dalam upaya penyelesaian konflik tersebut dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan seperti resolusi-resolusi dan perundingan-perundingan dengan mempertemukan pihak-pihak yang bertikai agar dapat menyelesaiakan konfliknya dengan jalan damai.upaya-upaya yang telah ditempuh oleh DK PBB meliputi dikeluarkannya resolusi DK PBB no 242, resolusi DK PBB no 338, perjanjian Camp David 1978, konferensi internasional tentang masalah Palestina 1981, intifada, konferensi Madrid 1991, hingga perjanjian oslo 1995. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan PBB dinilai tidak efektif hal tersebut dapat dinilai ketika upaya PBB dalam mengimplementasikan kebijakannya tidak berhasil dijalankan oleh pihak yang bersengketa. Perdamaian dan keamanan jauh dari cita-cita khususnya keikutsertaan Amerika Serikat dalam menggagalkan Veto terkait perdamaian Timur Tengah dan lebih mendukung Israel merdeka tanpa melihat dari segi Palestina. Hambatan lain yakni kurangnya dukungan dari bangsa Arab sendiri dimana terjadi konflik internal yang terjadi antara Hamas dan Fattah yang memiliki perbedaan pandangan sehingga konflik ini sulit diselesaikan


Kata Kunci: PBB, Konflik Palestina-Israel, Kebijakan

Published
2016-07-23
Abstract Views: 522
PDF Downloads: 915