PERUBAHAN TRADISI RUWATAN ANAK TUNGGAL DI DESA KEDUNGHARJO KECAMATAN BANGILAN KABUPATEN TUBAN TAHUN 2000-2015

  • MERIS SETYANINGSRI

Abstract

Ruwatan sebagai salah satu warisan tradisional Jawa sampai sekarang masih dilestarikan. Tradisi ruwat anak tunggal di Desa Kedungharjo, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban hingga saat ini masih dilestarikan dan dilaksanakan secara turun-temurun oleh masyarakat setempat. Setiap masyarakat dalam proses kehidupannya akan selalu mengalami perubahan. Perubahan sosial di dalam setiap masyarakat juga akan diikuti oleh perubahan budaya. Hal ini dikarenakan masyarakat tidak bisa terlepas dari kebudayaannya. Tradisi ruwatan anak tunggal yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Kedungharjo, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban, banyak perubahan yang terjadi pada proses pelaksanaannya. Walaupun ada pelaksanaan tradisi yang berubah, namun tradisi ini tetap berlangsung.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis mengajukan rumusan masalah sebagai berikut: (1) Bagaimana prosesi tradisi ruwatan anak tunggal di Desa Kedungharjo, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban Sebelum Tahun 2000?; (2) Bagaimana perubahan tradisi ruwatan anak tunggal di Desa Kedungharjo, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban Tahun 2000 - 2015?; (3) Apa faktor penyebab perubahan tradisi ruwatan anak tunggal di Desa Kedungharjo, Kecamatan Bangilan Tuban?. Permasalahan-permasalahan tersebut diberikan penjelasan dengan melakukan analisis terhadap data-data dan sumber-sumber yang didapatkan melalui tahapan metode penelitian sejarah. Tahapan metode penelitian sejarah yang dilakukan meliputi, heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.
Hasil analisa terhadap data dan sumber-sumber yang didapatkan, diperoleh bahwa menunjukkan perkembangan tradisi ruwatan anak tunggal membawa perubahan pelaksanaan dalam ritual. Pada awal tahun 2000 dalam prosesnya dipersingkat dan dipermudah. Beberapa faktor yang merubah ritual ini adalah adanya faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor personal, adanya penemuan baru dan kondisi keuangan. Faktor Eksternal meliputi perubahan nilai budaya dan perubahan sosial. Dengan diadakanya tradisi ruwatan anak tunggal di Desa Kedungharjo yang masih dilaksanakan sampai sekarang masyarakat merasa bangga dengan tradisi tersebut. Tradisi ruwatan anak tunggal diharapkan sebagai salah satu warisan nenek moyang Desa Kedungharjo yang masih dilestarikan dan dilaksanakan sampai sekarang.


Kata Kunci : Ruwatan, Anak Tunggal, Perubahan

Published
2016-11-23
Abstract Views: 151
PDF Downloads: 142