USAHA-USAHA PENGGAGALAN PEMILIHAN UMUM PERTAMA TAHUN 1955

  • WINDA RIZKY NUR LUTFIANA

Abstract

Pemilihan umum 1955 merupakan pemilihan umum pertama kali Indonesia sebagai bentuk cerminan Negara  Demokrasi. Keinginan atau rencana untuk menyelenggarakan pemilihan umum sebenarnya sudah lama, hampir bersamaan dengan kemerdekaan Indonesia agar terciptanya Negara demokratis. Pada perkembangannya situasi politik Indonesia mengalami berbagai kendala dalam menyelenggarakan pemilihan umum sehingga dalam rencana penyelenggaraannya sampai berganti sebanyak tiga kabinet. Pergantian kabinet menimbulkan muncul beberapa oknum atau gerombolan yang berniat untuk menggagalkan pemilihan umum yang tidak sepakat dengan jalan pelaksanaan pemilihan umum. Permasalahan ini dipicu dari segi perangkat UU yang belum siap, dan segi keamanan yang belum stabil.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana motif usaha-usaha menggagalkan pemilihan umum pertama tahun 1955? (2) Bagaimana jalannya upaya penggagalan pemilihan umum pertama tahun 1955? (3) Bagaimana reaksi pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi adanya usaha-usaha penggagalan pemilihan umum pertama tahun 1955?. Metode yang digunakan oleh penulis adalah metode penelitian sejarah untuk mengungkap permasalahan yang diteliti yang meliputi metode heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pemilihan umum 1955 merupakan pemilihan umum yang diselenggarakan pemerintah guna kepentingan bersama. Pada pemilihan umum 1955 diikuti oleh partai-partai politik yang membuat  semakin panasnya pertikaian yang terjadi diantara partai-partai politik yang berpengaruh di kalangan masyarakat. Situasi keamanan yang tidak stabil pada saat menjelang pemilihan umum disebabkan oleh pergolakan yang dilakukan oleh oknum-oknum gerombolan di beberapa daerah. Pergolakan tersebut dilakukan untuk menggagalkan jalannya pemilihan umum 1955 yang dilakukan dengan segala cara.

Bentuk-bentuk usaha menggagalan pemilihan umum 1955 yang dilakukan dengan bentuk kecurangan seperti melakukan aksi anarkis membakar TPS, melakukan pembunuhan kepada anggota panitia menjelang pemilihan umum. Kecurangan tersebut dilakukan saat kampanye maupun pada saat hari pemungutan suara oleh orang-orang yang berkepentingan. Adanya upaya penggagalan pemilihan umum menyebabkan munculnya reaksi dari pemerintah dan masyarakat yang mana perlu dilakukan pemberantasan bagi oknum yang ingin menggagalkan pemilihan umum. Dapat disimpulkan bahwa pemilihan umum 1955 mampu terselenggara namun dalam penyelenggaraannya masih banyak catatan merah akibat dari adanya intimidasi dan meracuni otak calon pemilih agar tidak datang ke tempat lokasi pemungutan suara dan menggagalkan pemilihan umum 1955.

Kata Kunci : Usaha, Penggagalan, Pemilihan Umum 1955.

Published
2017-01-12
Abstract Views: 204
PDF Downloads: 821